Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA GROSIR JULI 2017: Ekspor Nonmigas Tekan Indeks Harga Perdagangan Besar

Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nonmigas atau indeks harga grosir/agen turun pada periode Juli 2017
Aktivitas bongkar muat di terminal petikemas Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (17/4)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Aktivitas bongkar muat di terminal petikemas Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (17/4)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA- Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nonmigas atau indeks harga grosir/agen turun pada periode Juli 2017.

Badan Pusat Statistik mengumumkan, pada Juli 2017 IHPB turun sebesar 0,23%.

Dari laman BPS dikemukakan penurunan IHPB tertinggi terjadi pada kelompok barang ekspor nonmigas sebesar 1,76%.

Sebaliknya IHPB bahan bangunan/konstruksi pada Juli 2017 naik sebesar 0,10% terhadap bulan sebelumnya.

Kenaikan IHPB bahan banguan/konstruksi  antara lain disebabkan kenaikan harga komoditas tanah urug sebesar 0,50%, batu hias dan bangunan 0,50%, besi beton 0,44%, kaca lembaran 0,29%, serta pipa dan aksesoris 0,28%.

Pada hari ini, BPS juga mengumumkan inflasi pada Juli menyentuh 0,22% dibanding pada Juni lalu. Inflasi tahun kalender atau sepanjang Januari-Juni (year to date/ytd) mencapai 2,60%%.

Adapun inflasi tahun ke tahun atau Juni 2017 dibandingkan dengan Juni 2016 sebesar 3,88%.

"Inflasi bulan Juli disebabkan kelompok pengeluaran, pendidikan, rekreasi dan olahraga serta makanan jadi, rokok dan tembakau," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Selasa ( 2/8/2017).

Dari sisi kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga, inflasinya mencapai 0,62% dan andilnya sebesar 0,05%.

Kecuk menuturkan komoditas yang dominan menyumbang inflasi pada kelompok ini adalah

uang sekolah SD, SMA dan tarif bimbngan sebesar 0,01%.

Menurutnya, inflasi dari kelompok pendidikan disebabkan oleh tahun ajaran baru pada Juli lalu.

Sementara itu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,57% dan andilnya 0,1%.

"Sumbangannya 0,1% cukup tinggi, kalau diperhatikan karena ada kenaikan di kelompok bahan jadi."

Berdasarkan komponennya, inflasi inti mencapai 0,26% dan andil inflasi sebesar 0,16%. Adapun inflasi dari harga yang diatur pemerintah atau administered price hanya 0,07% dan andil 0,02%. Dari hasil tersebut, Kecuk menegaskan dampak dari administered price sudah tidak ada lagi.

Untuk bahan pangan bergejolak, BPS mengumumkan inflasinya mencapai 0,17% dengan andil 0,04%.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper