Bisnis.com, JAKARTA — Realisasi ekspor bijih nikel selama Januari—21 Juli 2017 baru mencapai 403.201 ton atau sekitar 5% dari total rekomendasi yang diberikan selama tahun ini sebanyak 8,16 juta ton.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rekomendasi ekspor bijih nikel kadar rendah sebanyak 8,1 6 juta ton itu diberikan kepada lima perusahaan.
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. mendapatkan kuota 2,72 juta ton dan baru terealisasi 237.680 ton, PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara 1,07 juta ton dan belum terealisasi.
PT Ceria Nugraha Indotama 2,3 juta ton, PT Trimegah Bangun Persada 1,56 juta ton, dan PT Gane Permai Sentosa 0,52 juta ton. Ketiga perusahaan itu belum mulai mengapalkan bijih nikel ke luar negeri. Artinya, hanya Antam yang sudah mengapalkan nikel sebanyak 237.680 ton.