Bisnis.com, JAKARTA — Pembebasan lahan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diklaim sudah mencapai 55% dari target minimal 53%.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan proyek tersebut memuat klausul perjanjian yang dilakukan dengan China Development Bank yang mewajibkan target minimum pembebasan lahan sebanyak 53% agar bisa mengajukan pinjaman.
"Iya, betul memang baru 55%," kata Rini di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (25/7/2017).
Dia menjelaskan masih terdapat sejumlah hal yang harus diselesaikan. Presiden Joko Widodo meminta bantuan dari Badan Pertahanan Nasional maupun Kementerian Agraria dan Tata Ruang agar pembebasan lahan bisa segera rampung.
Rini mengungkapkan target penarikan pinjaman bisa dilakukan pada akhir pekan pertama Agustus 2017. Di sisi lain, penetapan lokasi akhir di DKI Jakarta bisa didapatkan hasilnya pada akhir bulan jni.
"Jadi tadi dari Gubernur DKI juga sudah ada, Insya Allah semuanya lancar," katanya.
Baca Juga
Pihaknya menekankan proyek tersebut benar-benar secara business to business tanpa ada campur tangan dari pemerintah.
PT Kereta Cepat Indonesia China selaku pemegang konsesi merupakan perusahaan patungan Pilar Sinergi BUMN Indonesia dan China Railways dengan kepemilikan saham 60:40. "Jadi ini yang perlu diingat selalu, enggak ada lari ke pemerintah," ucapnya.