Bisnis.com,BATANG, Jateng - Pada Jumat (30/6/2017) malam, memasuki kawasan Alas Roban, di Kawasan hutan jati di Plelen, Grising, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, para pemudik yang tengah menuju Jakarta kembali harus menghadapi kepadatan lalu lintas yang mengekor hingga Kendal.
Sebagian kendaraan berukuran besar seperti bus dan truk diarahkan untuk melewati Jalan Sentul Alas Roban, sedangkan kendaraan pribadi dan sepeda motor diarahkan melalui Jalan Lingkar Alas Roban.
Bus dan truk sengaja dilewatkan ke Jalan Sentul Alas Roban yang relatif lebih datar agar tidak menghambat perjalanan "karnaval" para pemudik. Polisi terpaksa juga memberlakukan sistem buka-tutup lalu lintas di Gringsing, agar kemacetan tidak sampe terkunci. Lepas dari kawasan Alas Roban dan memasuki jalan Raya Subah, lalu lintas baru benar-benar lancar.
Alas Roban terletak di Kawasan hutan jati di Plelen, Grising, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Jalanan yang dibangun pada era Misteri Alas Robanpemerintahan Gubernur Jendral Herman Willem Daendels, seorang Gubernur Jendral Hindia Belanda ke-36 yang memerintah antara 1808 dan 1811. Jalan yang lebih dikenal dengan sebutan De Grote Postweg yang berarti Jalan Raya Pos ini dibangun untuk tujuan pembangunan infrastruktur sebagai dampak dari pertumbuhan penduduk.
Roban berasal dari kata ‘rob’ yang berarti air naik, kata ini sangat dikenal oleh masyarakat pesisiran. Kampung Roban sendiri ada di Kecamatan Subah. Roban berada di daerah pantai Laut Jawa. Suasana tempat ini hingga sekarang masih saja diselimuti hawa mistik yang kental. Perkampungan Roban dahulu dikenal dengan Roban Siluman. Konon pada waktu yang telah lampau, masyarakat Roban banyak yang memiliki ilmu tinggi hingga dapat merubah dirinya sebagai buaya. Dari sinilah dikenal siluman buaya yang menjadikan Roban sebagai Roban Siluman.