Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Timah Targetkan Program Reklamasi Seluas 400 Hektare

PT Timah (Persero) Tbk. bekerja sama dengan Bhabinkamtibnas dalam program Go Green pada 2017 menargetkan perataan dan penanaman di lahan reklamasi seluas 400 hektare di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Aktivita tambang timah Belitung Timur/Bisnis.com
Aktivita tambang timah Belitung Timur/Bisnis.com

Bisnis.com, PANGKALPINANG — PT Timah (Persero) Tbk. bekerja sama dengan Bhabinkamtibnas dalam program Go Green pada 2017 menargetkan perataan dan penanaman di lahan reklamasi seluas 400 hektare di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Direktur Utama PT Timah M. Riza Pahlevi Tabrani mengatakan program ini berlokasi di seluruh lahan dalam IUP PT Timah terkhusus reklamasi darat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Sampai saat ini program ini telah terealisasi di Air Pangkol Desa Bukit Kijang Kabupaten Bangka Tengah, Desa Badau Kabupaten Belitung, Desa Selinsing, Kecamatan Gantung Belitung Timur (Beltim) dan hari ini di Desa Puput Parit Tiga Jebus Kabupaten Bangka Barat," ujarnya, Jumat (26/5/2017) usai meninjau ke lokasi penanaman tanaman reklamasi.

Program ini melibatkan Bhabinkamtibnas dan Gapoktan Desa setempat. Di Desa Puput Parit Tiga ini lahan reklamasi PT Timah ditanami buah-buahan seluas 3 hektare.

"Program reklamasi ini berjalan selama 3 tahun sampai lahan ini menjadi kembali seperti semula dan dalam kondisi baik, yang terpenting adalah menjaga dan pemeliharaannya," kata Riza.

Dia mengharapkan dengan program ini lahan bekas tambang menjadi produktif untuk memberi manfaat kepada masyarakat setempat.

"Tanaman buah-buahan yang ditanami adalah buah naga diselingi jagung 2 hektar lalu duren, mangga, jambu biji, jambu air seluas 1 hektar, biaya reklamasi ini semua dari kita," ujarnya.

Wakil Bupati Bangka Barat, Markus mengharapkan masyarakat memanfaatkan program ini sebagai alternatif pekerjaan tambang Timah yang tak lagi menjanjikan.

"Kami sangat mendukung program ini untuk memanfaatkan lahan-lahan bekas tambang, masyarakat yang dulunya bekerja tambang sekarang bisa dengan berkebun, dengan harapan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Markus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Syafri Ario
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper