Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha angkutan barang dan peti kemas yang tergabung dalam Organda DPC Angkutan Khsusus Pelabuhan (Angsuspel) Tanjung Perak Surabaya mendeklarasikan zero overload dan zero accident untuk mendukung program pemerintah dalam upaya menjamin keamanan dan keselamatan di jalan raya.
Deklarasi sekaligus seminar digelar dalam rangkaian Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab) ke III dan Seminar Dahsyat 2017 Organda DPC Angsuspel Tanjung Perak, yang diselenggarakan dan dibuka Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto di Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (16/5/2017).
Hadir pada kesempatan itu, Ketua Umum DPP Organda Adrianto Djokosoetono, pengurus DPD Organda Jawa Timur serta Pengurus DPC Organda Angsuspel se-Indonesia. Juga turut dihadiri perwakilan dari instansi pemerintah maupun BUMN, TNI/Polri serta mitra kerja di Pelabuhan Tanjung Perak.
“Mukercab dan Deklarasi itu diikuti oleh pengusaha yang tergabung dalam anggota DPC Khusus Organda Tanjung Perak yang berjumlah 296 perusahaan truk dan dengan jumlah armada yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung Perak sebanyak 8.500 unit,” ujar Ketua DPC Organda Angsuspel Tanjung Perak Surabaya, Kody Lamahayu, melalui siaran persnya.
Dia mengatakan seminar diisi pembicara pakar logistik dari Institut Sepuluh Nopember Surabaya Muoman Pujawan yang merepresentasikan tentang tantangan pengusaha angkutan barang dalam perkembangan teknologi, dan motivator Andrie Wongso yang menyajikan The Power of Pptimum.
Kody mengatakan, Mukercab ke III Organda Angsuspel Tanjung Perak tersebut, merupakan hasil evaluasi usulan program kerja yang disampaikan pada Mukercab sebelumnya yang merupakan agenda kerja organisasi sebagai wadah komunikasi meningkatkan harmonisasi antara pengusaha angkutan barang dengan pemerintah selaku regulator.
“Usulan Mukercab ke III ini nantinya merupakan program kerja yang akan dilakukan pengurus dan menjadi usulan ke tingkat provinsi serta tingkat nasional,” ujarnya.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto antusias mengikuti acara deklarasi tersebut dan merespon positif adanya komunitas pengusaha angkutan barang dalam mengkampanyekan zero overload dan zero accident.
“Harapannya agar benar-benar melaksanakan zero overload dan zero accident, mengingat saat ini pengoperasian jembatan timbang sangat ketat dan akurat. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar kelancaran arus barang dan jasa menjadi lebih cepat dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas,” ujar Dirjen.