Bisnis.com, JAKARTA - Portal berita Australia melaporkan ekspor sapi bakalan ke Indonesia melambat karena terbebani tekanan harga daging.
Dikutip dari abc.net.au, harga ternak yang tinggi membuat eksportir sapi bakalan Australia semakin sulit, apalagi Indonesia mulai mencari sumber protein yang lebih murah.
"Tukang daging dan pengecer belum bisa bersaing dengan produk lain seperti daging kerbau india," tutur Kepala Asosiasi Eksportir Ternak wilayah Utara, Stuart Kemp.
"Kali ini menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, kami mengantisipasi pesanan dalam jumlah besar, tetapi ini belum ada," imbuhnya.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Industri Pangan Strategis Juan Permata Adoe mengakui ekspor sapi dari Australia ke Indonesia menurun hingga 25%-30%. Hal ini didorong faktor harga sapi yang tinggi di negara asal. Belum lagi tertekan impor daging kerbau asal India yang dijual murah dengan HET Rp80.000 per kg.
"Harga sapi di Australia itu tinggi. Faktor lain, di sini terbentuk pasar frozen dan fresh. Ini tidak menguntungkan bagi feedloter," tuturnya ditemui Bisnis pada Selasa (9/5).