Bisnis.com, JAKARTA- Inflasi China masih belum mampu terkerek ke atas 1% pada Maret 2017.
Indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) Marte 2017 berada di angka 0,9%. Pada Februari sebesar 0,8%.
Meski inflasi mengalai kenaikan, tapi masih berada di bawah angka 1%. Tercatat sudah dua bulan terakhir ini, inflasi China di bawah 1%.
Inflasi pada Maret, dipengaruhi biaya pelayanan kesehatan, perumahan, transportasi dan komunikasi.
China juga menurunkan harga eceran bensin dan solar pada akhir bulan lalu.
Sementara itu inflasi indeks harga produsen (producer price index inflation) juga melabat kenaikannya, disaat komoditas bijih besi dan harga batu bara tertekan kekhawatiran suplai berlebih produksi industri baja.
Inflasi Indeks harga produsen naik 7,6% pada Maret 2017. Sementara itu pada Februari tercatat naik 7,8%, merupakan kenaikan tertinggi dalam 9 tahunterakhir, seperti dirilis Badan Statistik China seperti dikutip Reuters, Rabu (12/4/2017).
Industri baja China telah menjadi penggerak utama ekonomi terbesar kedua di dunia pada kuartal ini.
Namun, sejak beberapa bulan terakhir pabrik baja China mulai memangkas harga jualnya, untuk mendinginkan lonjakan harga. Mengingat produk konstruksi baja menguat ke level harga tertinggi sejak 2014.
Sementara itu inflasi pada Maret, dipengaruhi biaya pelayanan kesehatan, perumahan, transportasi dan komunikasi.
China menurunkan harga eceran bensin dan solar pada akhir bulan lalu.
Pergerakan CPI China
Bulan | CPI (%) |
Maret | 0,9 |
Februari | 0,8 |
Januari | 2,5 |
Sumber: Bloomberg, 2017
Pergerakan inflasi indeks harga produsen China
Bulan | PPI (%) |
Maret | 7,6 |
Februari | 7,8 |
Januari | 6,9 |
Sumber: Bloomberg, 2017