Bisnis.com, JAKARTA—PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) berencana menggelontorkan capital expenditure (capex) atau belanja modal senilai US$3 miliar hingga 2021 untuk pengembangan bisnis hulu dan hilir.
Direktur Keuangan Inalum Oggy Achmad Kosasih mengatakan, sebagian besar dana tersebut akan dialokasikan untuk proyek pembangunan Smelter Grade Alumina (SGA) di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek tersebut bekerjasama dengan PT Aneka tambang (Persero) Tbk.
Rencananya, pembangunan SGA akan dimulai dengan kapasitas sebesar 1 juta SGA per tahun dan meningkat menjadi 2 juta SGA per tahun. Proyek ini ditargetkan rampung hingga 2019. Namun, dia enggan menyebutkan secara rinci nominal yang digelontorkna.
“Selain itu, sebagian belanja modal akan dialokasikan bagi produksi kabel transmisi aluminium (wire rod). Namun, belum bisa dijalankan karena studi kelayakan sedang berlangsung,” katanya menjawab wartawan di Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Inalum berfokus menambah produksi alumunium dari 240.000 ton per tahun menjadi 300.000 ton per tahun pada 2018 mendatang. Produksi ditargetkan meningkat pada 2020 menjadi 500.000 ton per tahun.
Meski demikian, penambahan produksi harusnya sudah bisa terasa mulai tahun ini setelah produksi hilir aluminium dalam bentuk billet dan alloy bisa beroperasi. Produksi tambang pelat merah tersebut bisa bertambah 25% ke angka 300 ribu ton pada tahun ini.
Baca Juga
“Kami ingin menaikkan kapasitas produksi dengan mengembangkan bisnis secara vertikal menggunakan teknologi yang baik,” katanya.
Sementara itu, PT Inalum ditetapkan sebagai induk holding BUMN Industri Pertambangan bersama PT Aneka Tambang, PT Bukit Asam dan PT Timah.