Bisnis.com, JAKARTA-PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Ghent Port Company dan Pemerintah Provinsi Maluku di Ambon, Rabu (8/2/2017).
MoU dengan Ghent Port Company mengenai Pengembangan Pelabuhan dan Kerjasama Perdagangan di Indonesia Timur. Sedangkan dengan Pemerintah Provinsi Maluku Nota Kesepahaman tentang Pembangunan Pelabuhan Petikemas dan Perikanan Terpadu Waai-Tulehu di Provinsi Maluku dan Ekspor Langsung atau Direct Export dari Pelabuhan Ambon.
Nota kesepahaman tersebut masing-masing ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero), Doso Agung dan Managing Director Ghent Port Company, D. Schalk
dan Gubernur Maluku Said Assagaff di Universitas Pattimura Ambon disaksikan Menko Maritim Luhut Panjaitan serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Dalam Nota Kesepahaman (MoU) dengan Ghent Port Company, kedua belah pihak berkeinginan untuk mengembangkan kerjasama dalam pengembangan pelabuhan-pelabuhan yang dikelola Pelindo IV, mengembangkan sumber daya manusia di pelabuhan dan kemungkinan melakukan perdagangan, terutama perdagangan mengenai hasil pertanian dalam bentuk curah seperti minyak kelapa, kayu dan lain-lain, antara pelabuhan di Indonesia Timur dan Pelabuhan Ghent.
Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero), Doso Agung mengatakan dalam MoU yang berlaku selama 1 tahun ini, pihaknya bersama pihak Pelabuhan Ghent atau Port of Ghent (PoG) secara bersama-sama akan menyusun rencana kerjasama untuk menciptakan sinergi bisnis.
“Kami akan saling bertukar perkembangan dan peluang bisnis ekonomis dan strategis yang relevan bagi kedua perusahaan,” ujar Doso disela-sela penandatanganan.
Selain itu, MoU ini bertujuan untuk saling bekerja sama dan memberikan bantuan terkait pengembangan dan pengoperasian pelabuhan serta perdagangan internasional, termasuk pengembangan sumber daya manusia yang terkait dengan hal-hal tersebut.
Sementara itu, MoU dengan Provinsi Maluku dikatakan Doso Agung untuk membangun dan meningkatkan sinergi antara Perseroan dan Pemprov Maluku.
"Khususnya untuk mendukung kelancaran distribusi logistik atau barang kebutuhan masyarakat. Serta optimalisasi pemanfaatan aset yang dimiliki Pelindo IV dan Pemprov Maluku,” kata Doso Agung dalam keterangan resminya.
Selain itu MoU bertujuan untuk menyusun rencana kerja, melakukan studi bersama berkaitan dengan penanganan logistik dan kelancaran distribusi barang dari dan ke Provinsi Maluku dan sekitarnya.
"Kita tengah melakukan inventarisasi terkait potensi kargo yang dapat dikonsolidasikan untuk angkutan langsung dari Pelabuhan Ambon ke luar negeri atau direct export," jelas Doso Agung
Sekretaris Perusahaan PT Pelindo IV Baharuddin M. menambahkan Nota Kesepahaman ini ditandatangani karena kedua belah pihak berkeinginan untuk membangun kolaborasi sinergitas.
Khususnya untuk JPB agar membagi dan menyalurkan pengalaman dan keahliannya dalam Manajemen dan Operasional Pelabuhan melalui Johor Port Skilled Centre (JPSC), untuk program peningkatan kompetensi untuk semua pelabuhan-pelabuhan di bawah Pelindo IV sesuai syarat dan ketentuan sebagaimana tertuang dalam studi proyek pada pelayanan logistik dalam lingkungan pelabuhan.
Adapun, program pelatihan Manajemen dan Operasional yang diinginkan pihak Pelindo IV yaitu, Manajemen Petikemas dan Terminal Konvensional termasuk Terminal Curah, Operator Crane dan Training Peralatan Pelabuhan, Training Peralatan Mekanik, Training Pemeliharaan Peratalan, Konsultasi Sistem Information and Communication Technology (ICT) Pelabuhan, serta Keamanan Pelabuhan.
Baharuddin menambahkan, studi proyek pada pelayanan logistik dalam lingkungan pelabuhan nantinya akan terbagi pada, menguatkan inisiasi kolaborasi saat ini pada kargo dari pelabuhan kelolaan Pelindo IV singgah di Pelabuhan MMC sebelum menuju pelabuhan akhir. Juga layanan feedering antara Pelabuhan MMC dan pangsa pasar Pelindo IV terfokus pada bagian pusat dan timur Indonesia.