Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Incar Rute-rute Anyar di Bandara Berlandasan Pacu Panjang

Maskapai dengan pelayanan penuh, Garuda Indonesia mengincar pangsa pasar pengguna jasa angkutan udara sebanyak 2,5-4 juta orang per tahun dengan membuka rute-rute baru di seluruh bandara yang memiliki landas pacu sepanjang 800-1.200 meter.
Garuda Indonesia/Ilustrasi-Antara
Garuda Indonesia/Ilustrasi-Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai dengan pelayanan penuh, Garuda Indonesia mengincar pangsa pasar pengguna jasa angkutan udara sebanyak 2,5-4 juta orang per tahun dengan membuka rute-rute baru di seluruh bandara yang memiliki landas pacu sepanjang 800-1.200 meter.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) M. Arif Wibowo mengatakan jaringan penerbangan Garuda Indonesia saat ini memang belum banyak melayani bandara-bandara dengan landas pacu sepanjang 800-1.200 meter.

“Padahal, di beberapa titik itu, terdapat ekonomi growth. Kemudian, populasi yang cukup dan demand yang sebenarnya belum tergarap dengan baik. Oleh karena itu, kami diminta untuk segera mengeksplor potensi pasar ini,” katanya, Selasa (24/1/2017).

Arif mencatat sedikitnya terdapat 76 bandara yang memiliki landas pacu sepanjang 800-1200 meter. Dari jumlah bandara tersebut, dia memperkirakan potensi pasar yang bisa ditangkap mencapai 2,5-4 juta penumpang per tahun.

Namun demikian, dari 76 bandara itu, hanya 16 bandara yang sudah siap untuk dilayani Garuda Indonesia. Artinya, sebanyak 60 bandara tersisa harus dikembangkan terlebih dahulu, sebelum dilayani maskapai.

“Dari 76 airport itu ada 16 airport yang sudah siap. Artinya, tidak perlu lagi dinaikkan PCN-nya, dan tidak perlu dinaikkan PKP-PK [Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran],” ujarnya

Dalam periode lima tahun mendatang, Arif menargetkan sebanyak 106 rute baru akan dibuka dari 76 bandara tersebut. Sementara dalam jangka pendek, maskapai membidik 21 rute baru untuk 16 bandara yang telah siap.

Guna mendukung rencana tersebut, Garuda Indonesia berencana menambah jumlah armada, khususnya pesawat-pesawat dengan kemampuan lepas landas dan mendarat pada landas pacu pendek (short take off and landing/STOL).

Arif mengungkapkan Garuda Indonesia saat ini masih mengkaji ulang penambahan jumlah pesawat dengan kemampuan STOL tersebut. Adapun, maskapai sebelumnya telah memesan sebanyak 25 pesawat ATR72-600.

Saat ini, jumlah pesawat ATR 72-600 yang dioperasikan Garuda Indonesia baru mencapai 15 unit, naik 36% dari tahun lalu sebanyak 11 unit. Selain ATR, Garuda Indonesia juga memiliki pesawat CRJ1000NextGen sebanyak 18 unit.

Sementara itu, Direktur Arista Indonesian Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati menuturkan rencana Garuda menangkap pangsa pasar di bandara-bandara kecil tidak mudah. Apalagi, jika harga tiket yang dipatok sama seperti tarif full services.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper