Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JASA KURIR: 2017 Tahun Bagus Jika Memakai Aplikasi

Pelaku usaha jasa kurir optimistis, 2017 menjadi tahun yang positif untuk industri jasa kurir jika melakukan peningkatan layanan berbasis aplikasi.nn
Ilustrasi./Bisnis
Ilustrasi./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Pelaku usaha jasa kurir optimistis 2017 menjadi tahun yang positif jika melakukan peningkatan layanan berbasis aplikasi.

Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Budi Paryanto mengatakan pertumbuhan jasa kurir secara keseluruhan sepanjang 2016 antara 20% sampai 30%.

Hal ini didorong oleh pertumbuhan e-commerce dan kemudahan izin usaha dari pemerintah. Sayangnya, belum berbanding lurus dengan revenue yang didapatkan setiap perusahaan jasa kurir domestik dalam skala besar misalnya PT Pos Indonesia (Persero) dan JNE atau PT Jalur Nugraha Ekakurir.

Menurut Budi tahun 2016 ini tercatat sebagai tahun kompetitif karena banyaknya pemain-pemain baru dalam bisnis jasa kurir. Rata-rata pemain baru tersebut bermodalkan aplikasi guna mendukung layanan jasa kurir yang ditawarkan.

“Sepanjang 2016 ini banyak layanan intracity yang diambil pasarnya oleh para pemain baru,” ungkapnya melalui pesan singkat kepada Bisnis, Selasa (17/1/2017).

Selain persaingan teknologi jasa kurir berbasis internet, tantangan lain yang dihadapi oleh bisnis jasa kurir adalah inisiatif dari e-commerce membentuk divid kurir sendiri. Dengan demikian, e-commerce memiliki jasa kurir pribadi sehingga tidak memerlukan jembatan baru dari pelaku usaha jasa kurir.

“Perusahaan jasa kurir ini juga ingin mengefisiensikan biaya logistik, mereka buat divisi kurir sendiri dalam organisasi. Dengan demikian pasar kami berkurang, karena mereka bisa mengirimkan sendiri barang tanpa melalui perusahaan kami,” tutur Budi.

Bisnis mencatat beberapa pemain baru jasa kurir yang meramaikan bisnis ini sepanjang 2016 yang berbasis internet misalnya Ninja Express, dan Deliveree. Kedua perusahaan ini adalah perusahaan logistik dan jasa kurir yang berasal dari luar negeri. Ninja Express berasal dari Singapura, sementara Deliveree berasal dari Thailand.

Perusahaan asing ini mengantongi kapitalisasi yang besar untuk mengembangkan bisnisnya. Sebut saya misalnya kapitalisasi Ninja Express. Bisnis mencatat, ada sekitar US$30 juta milik Ninja Express untuk melakukan ekspansi di kawasan Asia Tenggara.

Nilai itu diberikan dari The Abraaj Group untuk mendanai bisnis di Singapura, ekspansi ke Malaysia dan Indonesia, untuk meningkatkan teknologi untuk pengoperasian aplikasi jasa kurir. Masih ada pula tiga investor lain yang juga ikut menyokong perusahaan ini yakni; Monk’s Hill Ventures, B Capital Group, dan YJ Capital.

Sementara itu, Deliveree mengantongi investasi sekitar US$2 juta untuk tiga negara yaitu Thailand, Filipina, dan Indonesia. Saat ini, aplikasi jasa kurir Deliveree sudah memiliki riabuan mitra pengemudi atau sekitar 2000 unit kendaraan dari sepeda motor, city car, MPV car, mobil van, pick up, dan box truck.

Untuk meningkatkan kualitas layanan, Deliveree juga bekerjasama dengan Shop & Drive, perusahaan distributor komponen otomotif. Tujuannya, agar mitra pengemudi memiliki asuransi biaya suku cadang yang lebih mudah dan murah di Shop & Drive.

Selain itu, Bisnis mencatat beberapa perusahan jasa kurir domestik yang menorehkan prestasi positif pada 2016 lalu. Perusahaan jasa kurir ini adalah milik pribadi dari Noni Purnomo, President Director Blue Bird Group. NEX Logistics diklaim perusahaan di luar struktur tubuh Bluebird.

NEX Logistics pada 2016 saja sudah berhasil meraup pendapatan di atas target, yaitu 400%. Tahun depan, NEX Logistics optimistis meraih pertumbuhan minimal 250%.

Tak mengherankan jika NEX Logistics cenderung mudah meraup pasar bisnis jasa logistik. perusahaan yang berlokasi di Jakarta Timur ini memiliki 37 outlet di Jabodetabek yang bermitra dengan ritel 7Eleven.

Gerai-gerai NEX akan mudah ditemukan customer saat mengunjungi 7Eleven. Selain itu, NEX juga bekerjasama dengan sejumlah perusahaan e-commerce domestik seperti Blibli.com dan MatahariMall.com.

Untuk tetap mempertahankan hidup, beberapa perusahaan jasa kurir eksisting juga lekas membuat aplikasi jasa kurir agar tak kalah saing dengan pemain baru. Tahun 2016 lalu, Bisnis mencatat dua perusahaan besar yaitu JNE, RPX One Stop Logistics, dan perusahaan kurir milik PT Eka Sari Lorena yaitu ESL Express yang meluncurkan aplikasi. Adapun aplikasi yang diluncurkan oleh JNE bernama MyJNE, aplikasi milik RPX One Stop Logistics bernama RPX Mobile Applications.

ESL Express mengeluarkan mobile apps dikarenakan meningkatnya volume pengiriman paket ESL Express mencapai 150.000 per hari. Adapun pertumbuhan pendapatan perusahaan hingga akhir tahun diperkirakan sebesar 30%. Pendapatan perusahaan pada akhir tahun diperkirakan akan melebihi Rp100 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper