Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PANASONIC: Produk Rumah Tangga Tumbuh di Atas 150%

PT Panasonic Gobel Indonesia meraih pertumbuhan untuk produk mesin cuci dan kulkas masing-masing di atas 150%, meski permintaan masih stagnan. Hal itu disebabkan masih tingginya permintaan di pasar produk dengan teknologi menengah ke bawah.
Kulkas terbaru Panasonic/dokumentasi
Kulkas terbaru Panasonic/dokumentasi

Bisnis.com, JAKARTA – PT Panasonic Gobel Indonesia meraih pertumbuhan untuk produk mesin cuci dan kulkas masing-masing di atas 150%, meski permintaan masih stagnan. Hal itu disebabkan masih tingginya permintaan di pasar produk dengan teknologi menengah ke bawah.

Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesi Hiroyoshi Suga mengatakan pertumbuhan penjualan lemari es hingga 166% dan mesin cuci sebesar150% pada tahun ini. Targetnya, penjualan masing-masing produk mencapai 20.000 unit untuk Desember-Januari 2016. 

“Strategi kami adalah untuk meningkatkan touch point kami, seperti pertokoan, distributor dan rekanan kami. Kami juga melakukan roadshow ke tujuh kota, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Jambi, dan lainnya,” ujarnya di sela peluncuran produk lemari es dan mesin cuci terbarunya, Jumat (9/12/2016).

Associate Director PT Panasonic Gobel Indonesia Achmad Razaki mengatakan pasar mesin cuci dua tabung lebih besar ketimbang pintu depan dengan perbandingan penjualan melebihi 50%.

Namun, untuk jangka panjang PGI akan mendorong untuk peningkatan penjualan mesin cuci pintu depan, terutama untuk top loading karena tren ke depannya adalah elektronik yang hemat energi.

Menurut paparannya, perusahaan telah mencapai pertumbuhan hingga lebih dari 20% dibanding tahun lalu. “Pasarnya stabil, kalau pertumbuhan [kulkas dan mesin cuci] naik di atas 150%, maka market share kami naik 50-%-60%. Untuk mesin cuci saja kami sekarang nomor tiga atau empat. Targetnya mau distabilkan dulu, misalkan dipastikan untuk membidik posisi ke-3,” terangnya.

Dia memaparkan total pertumbuhan PGI secara keseluruhan mencapai di atas 20% sampai April-November 2016, dibanding tahun lalu yang masih sekitar belasan persen. Namun, dia mengakui dengan kebijakan tax amnesty dan pengetatan APBN, perusahaan mengerem produksi hampir di semua lini produknya.

Untuk strategi tahun depan, perusahaan akan meningkatkan kapasitas dobel untuk produk seperti lemari es, mesin cuci, dan AC karena dalam dua tahun terakhir pertumbuhan yang selalu di luar ekspektasi perusahaan maka ekspansi pabrik tahun depan akan mengikuti tren penjualan saat itu.

“Kalau 40%-50% satu tahun, maka dalam tiga tahun kami harus menggandakan penjualan. Nah, untuk lima tahun ke depan kapasitasnya lebih dari dobel. Ini karena optimisme dan realisasi pertumbuhan di tengah pasar yang turun,” paparnya.

Kendati enggan menyebutkan target pertumbuhan pada 2017, dia meyakini jika situasi politik di Indonesia semakin baik maka pasar elektronik juga akan semakin membaik dengan permintaan yang mulai menanjak.

Dengan optimisme tersebut, Razaki kebijakan seperti Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan pemerintah bukan menjadi pengganjal bagi pelaku usaha melainkan pendorong industri dalam negeri untuk meningkatkan aktivitas produksi di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper