Bisnis.com, PRAYA, Lombok Tengah - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC menyatakan akan melakukan evaluasi ulang terhadap konsep wisata halal yang akan ditawarkan kepada calon investor asal Timur Tengah.
Direktur Pengembangan ITDC Edwin Darmasetiawan mengatakan evaluasi ulang tersebut perlu dilakukan lantaran perbedaan persepsi tentang pariwisata halal antarcalon investor asal Timur Tengah tersebut berbeda.
"Akan kami reevaluasi lagi terkait dengan penawaran yang kami berikan. Kami juga akan mencari narasumber yang lebih tepat dan cocok untuk memberikan masukan tentang wisata halal tersebut," ujar Edwin kepada media di Praya, Lombok Tengah, Kamis (8/12/2016).
ITDC selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika menyiapkan klaster halal seluas 300 hektare dari total 1.175,23 hektare luas lahan.
Sudah ada ketertarikan dari sejumlah investor Timur Tengah untuk menggarap pasar halal di KEK Mandalika, di antaranya dari Uni Emirat Arab, Mesir, dan Arab Saudi yang masih melakukan pengkajian.
Evaluasi ulang yang dilakukan terkait klaster halal tersebut, lantaran ada beberapa investor yang menilai tidak perlu sampai ada klaster khusus untuk wisata halal.
Menurut Edwin, beberapa negara calon investor tersebut menyebut terkait wisata halal cukup diperhatikan hal-hal mendasar seperti arah kiblat, ketersediaan makanan halal, dan juga sarana ibadah yang memadai.
"Ada beberapa yang bilang cukup dengan seperti itu, tidak perlu sampai ada klaster khusus," papar Edwin.