Bisnis.com, PALEMBANG - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan, berkomitmen melepas ketergantungan dengan sapi impor melalui Program Penyerentakan Birahi (Gertak Birahi).
Bupati OKI Iskandar mengatakan Gertak Birahi dilakukan untuk mendapatkan sekelompok ternak yang mengalami birahi dalam waktu yang bersamaan sehingga memudahkan dalam proses perkawinan yang dilakukan dengan teknik inseminasi buatan (IB).
“Beberapa waktu lalu kita disibukkan dengan kekurangan pasokan daging hingga harus impor, ini berarti swasembada daging belum siap. Oleh karena itu perlu upaya meningkatkan produktivitas peternakan,” katanya dalam keterangan pers, Rabu (7/12/2016).
Program Gertak Birahi dan kawin suntik telah berlangsung sejak 2015 yang mana telah menuai hasil berupa panen 150 ekor pedet (anak sapi) dan 25 ekor gudel (anak kerbau).
Iskandar menjelaskan OKI memiliki potensi tinggi di bidang pertanian dan peternakan baik dari segi lahan maupun pakan. Untuk itu, dia akan mengintegrasikan pertanian dan peternakan melalui program tiada tani tanpa ternak.
"Artinya petani juga harus memiliki hewan ternak agar dapat meningkatkan pendapatan," jelasnya.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten OKI Aris Panani mengatakan populasi ternak sapi di Kabupaten OKI hingga 2015 sebanyak 26.246 ekor dan kerbau sebanyak 10.337 ekor.
Untuk mewujudkan pembangunan peternakan ke arah yang diharapkan Pemkab OKI melakukan upaya distribusi bibit ternak dan mengoptimalkan kawin suntik .
"Kami memiliki paguyuban inseminasi buatan atau paguyuban kawin suntik yang beranggotakan 34 inseminator dengan demikian kami berharap populasi sapi dan kerbau di OKI dapat meningkat," paparnya.
Kasubdid Kelembagaan dan Sumber Daya Kesehatan Kementerian Pertanian Irvansyah Batubara mengatakan instansinya meningkatkan produktivitas sapi dengan Gertak Birahi. Yang perlu diperhatikan dalam program ini adalah kondisi sapi betina.
Dia menuturkan untuk program ini dibutuhkan impor sapi indukan 30.000 ekor, dan sapi bibit 1.200 ekor. Dengan tingkat keberhasilan 20%, diharapkan dalam setahun mendatang bisa diproduksi 1,6 juta ekor sapi.