Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Listrik Kawasan Industri: Riau Ajukan Penambahan Gardu Induk

Pemerintah Provinsi Riau meminta PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menambah gardu induk karena provinsi itu tengah mengembangkan kawasan industri yang membutuhkan energi listrik besar.
Seorang warga melintas di depan Gardu Induk. /Antara-Irfan Anshori
Seorang warga melintas di depan Gardu Induk. /Antara-Irfan Anshori

Bisnis.com, PEKANBARU—Pemerintah Provinsi Riau meminta PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menambah gardu induk karena provinsi itu tengah mengembangkan kawasan industri yang membutuhkan energi listrik besar.

“Jika kawasan industri terus berkembang, energi yang dibutuhkan akan bertambah. Riau harus terus menambah gardu induk untuk mencukupi kebutuhan listrik,” kata Syahrial Abdi, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Riau, Senin (5/12/2016).

Syahrial mengatakan Riau harus memiliki 18 gardu induk. Syahrial mengatakan idealnya satu kabupaten memiliki satu gardu induk. Namun, khusus daerah industri, seperti Dumai, Tanjung Buton dan Kuala Enok harus memiliki 2 gardu induk, karena setiap pabrik menghabiskan daya sekitar 50 MW.

Saat ini, Riau memiliki 8 gardu induk yang membuat daerah itu masih defisit 80 MW yang saat ini masih 480 MW.  PLN akan mengoperasikan 3 gardu induk pada awal tahun mendatang untuk mengatasi defisit listrik khusus di Pekanbaru.

Gardu induk, menurut Syahrial, berfungsi untuk mengumpulkan dan memecah arus dari Pembangkit Listrik dari jaringan listrik di Sumatra. Jika Pembangkit Listrik tidak menggunakan gardu induk, jaringan energi listrik akan mengaliri seluruh jaringan ke Sumatra.

Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Pekanbaru dan Dumai, 8 Desember mendatang.

Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi mengatakan Pemerintah Provinsi Riau telah mendapatkan konfirmasi dari pihak Kantor Staf Kepresidenan untuk memastikan jadwal ini. Kedatangan Presiden juga akan memperingati Hari Anti Korupsi Internasional dan meresmikan pembangunan proyek (groundbreaking) tol trans Sumatra Pekanbaru-Dumai

“Kami telah melakukan rapat persiapan untuk menyambut kunjungan kerja Presiden Joko Widodo yang meresmikan PLTU Tenayan Rya di Pekanbaru dan Dumai,” kata Ahmad Hijazi.

PLTU Tenayan Raya berkapasitas 2x110 MW dengan bahan bakar batu bara. Sedangkan PLTU Dumai berkapasitas 2x100 mw yang ditempatkan di Kawasan Industri Dumai. Pembangkit listrik tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di daerah-daerah terpencil di provinsi itu.

Riau saat ini memiliki beberapa pembangkit listrik, yaitu LTG Teluk Lembu di Pekanbaru 145,2 MW, PLTA Koto Panjang di Kampar 95,7 MW dan Balai Pungut di Duri, Bengkalis 129,7 MW ditambah  167 MW dari pembangkit di Sumatra Barat.

Presiden Joko Widodo juga akan meresmikan dua unit gardu induk yang berguna untuk memisah arus listrik khusus ke Riau. Jika tidak memilki gardu induk, pembangkit listrik tersebut akan masuk ke jaringan listrik di Sumatra.

Penambahan daya dan energi listrik di Riau ini diyakini bisa mendorong elektrifikasi Riau hingga ke daerah pelosok. Perekonomian Riau juga akan mengalami percepatan karena adanya keberimbangan supply dan demand energi listrik.

"Kita juga mendorong agar lembaga terkait seperti PLN dan ESDM untuk bisa segera merampungkan proyek besar elektrifikasi tersebut," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper