Bisnis.com, MATARAM - PT ASDP Indonesia akan mulai memberlakukan rute angkutan penyebrangan jarak jauh antara Surabaya-Lembar per 1 Desember 2016.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Lembar Anton Murdianto mengatakan kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan jalan yang dari Surabaya menuju ke NTB, terutama di daerah Bali.
"Jadi kita dimulai tanggal 1 Desember 2016 dari Surabaya menuju Lembar. Nanti tanggal 2 Desember 2016 dari Lembar ke Surabaya. Kan perjalanan itu sekitar 20 jam," ujar Anton kepada Bisnis.com saat dihubungi di Mataram, Kamis (24/11/2016).
Menurut Anton dengan tambahan rute baru yang masuk ke Lembar tidak ada pengurangan kapal dari lembar - Padang Bay Bali. Kapal untuk rute Surabaya - Lembar akan menggunakan kapal yang diambil dari Pelabuhan Merak, Banten. Secara umum, Anton menyebut rute tersebut akan dilayani seminggu dua kali pemberangkatan.
Lebih lanjut Anton memaparkan, meskipun akan diterapkan dalam waktu satu minggu lagi, jadwal, rute keberangkatan dan biaya yang diperlukan belum dipublikasikan dan masih digodok di Kementerian Perhubungan. Diperkirakan pada akhir minggu ini, detail tentang rute baru tersebut baru dapat diinfokan kepada publik.
Selain bertujuan untul mengatasi kepadatan di daerah Bali, sehingga kepadatan jalan bisa difokuskan untuk pariwisata, kebijakan ini juga dinilai memiliki tujuan lain. Salah satunya adalah untuk mempersingkat rantai distribusi terutama untuk bahan pokok.
"Sehingga kepadatan di daerah Bali bisa berkurang, sehingga bisa fokus untuk pariwisata, sekarang terlalu padat. Selain itu juga untuk memangkas biaya perjalanan, dan juga memangkas rantai distribusi bahan pokok," ujar Anton.
Menurut catatan Bisnis, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Faik Fahmi pernah mengatakan pihaknya sedang mengkaji juga untuk rute-rute yang lain, seperti Jakarta-Surabaya. Namun, untuk jangka pendek, rute Lembar-Surabaya dulu yang akan digarap.
Faik mengungkapkan ASDP menyiapkan lima unit kapal berkapasitas di atas 5.000 tonase kotor (Gross Tonnage/GT) untuk layanan feri jarak jauh. Menurutnya, kapal feri yang disiapkan mampu menampung 1.000 penumpang dan 100 truk.
“Oleh karena itu, dalam waktu dekat ini, kami akan mengundang para asosiasi dan pelaku usaha, agar layanan feri jarak jauh dengan rute Surabaya-Lembar ini bisa penuh dengan truk, dan termanfaatkan dengan baik,” tuturnya.
Faik menuturkan beberapa keunggulan penggunaan feri ketimbang angkutan darat antara lain pertama, mengurangi kepadatan lalu lintas di Bali, sehingga kenyamanan pariwisata dapat lebih terjaga.
Kedua, menambah rute baru pariwisata dari Surabaya ke Lombok dengan frekuensi dua kali per pekan. Ketiga, ramah lingkungan. Keempat, mengurangi beban dan perawatan jalan raya. Kelima, efisiensi waktu, biaya operasional dan pemeliharaan truk.
“Tak hanya itu, waktu tempuh juga bakal lebih singkat dibandingkan dengan jalan darat, dan layanan transportasi logistik pada hari libur atau hari besar keagamaan juga bakal lebih pasti,” ujarnya.