Bisnis.com, JAKARTA – Kemitraan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mengakselerasi pembangunan pertanian inklusif di Asia Tenggara, Grow Asia, baru saja menunjuk Grahame Dixie sebagai Direktur Eksekutif platform antarnegara tersebut.
Dixie merupakan seorang profesional dengan pengalaman mencapai 35 tahun sebagai praktisi pembangunan sektor pertanian. Dia telah mengaplikasikan keahliannya di 75 negara. Dixie resmi memimpin Grow Asia pada Selasa (22/11/2016).
Sebelum terlibat di Grow Asia, sepuluh tahun terakhir Dixie merupakan penasihat utama sektor agribisnis di Bank Dunia. Dia memimpin dan mendesain 150 proyek pertanian yang melibatkan publik dan pihak swasta sebagai pemodal.
Selain itu, Dixie juga mendesain inovasi pembiayaan untuk beragam investasi pertanian. dia merupakan penasihat World Bank global dalam mengusun praktik-praktik berkelanjutan pertanian, dan pengembangan pangan dan pertanian dengan berfokus pada pasar.
Beberapa tahun terakhir, Dixie bahkan menjadi penasihat Bill and Melinda Gates Foundation and the International Fund for Agricultural Development (IFAD). Managing Director World Economic Forum (WEF), Sarita Nayyar menyampaikan rekam jejak Dixie membuatnya tepat memimpin Grow Asia.
“Kami meyakini kemampuan Dixie dalam bidang agribisnis untuk memimpin Grow Asia, dia akan mengaplikasikan ilmunya untuk membangun sektor pertanian di Asia Tenggara,” ungkap Nayyar melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Selasa (22/11).
Sementara itu, Dixie menyampaikan bahwa Grow Asia merupakan platform terbaik dalam memperkuat petani kecil di Asia Tenggara dalam meningkatkan produksi pertanian dengan cara-cara yang berkelanjutan.
“Saya meyakini karakter Grow Asia yang berorientasi pasar, mengedepankan petani, dan mengginakan pendekatan kemitraan akan sangat berdampak untuk menopang Asia Tenggara dalam mencapai target kedaulatan pangan sekaligus menggerakkan perekonomian berbasis pertanian,” ungkap Dixie.