Bisnis.com, JAKARTA - Kontraktor swasta, PT Total Bangun Persada Tbk., mengantongi kontrak baru Rp2,6 triliun sampai pertengahan November 2016 atau sekitar 87% dari target Rp3 triliun sepanjang tahun.
Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada Mahmilan Sugiyo Warsana mengatakan sejauh ini belum ada perubahan target kontrak baru perseroan sampai akhir 2016.
Kontrak baru yang akan diperoleh dalam sisa waktu sebelum akhir tahun itu bakal berasal dari sejumlah proyek. “Ada gedung sekolah, apartemen dan kantor, proses masih dihitung,” katanya ketika dihubungi, Senin (21/11/2016).
Sejumlah kontrak yang diperoleh perseroan pada 2016 berasal dari proyek Universitas Multimedia Nusantara di Tangerang, Living World di Pekanbaru, Millenium Village Lippo Karawaci, Lippo Cikarang Orange County City Centre Residential, Verde 2-Jakarta dan sebagainya.
Sementara itu, proyek KSO yang digarap oleh perusahaan antara lain Menara Astra Project serta MNC Media Tower Project, keduanya di Jakarta dan bekerjasama dengan Shimizu Corporation.
Proyek lainnya adalah Grade A Office di SCBD Lot. X di Jakarta yang bekerjasama dengan PT Takenaka Indonesia dan JIExpo Convention Centre & Theatre di Jakarta bekerjasama dengan PT Balfour Beatty Sakti Indonesia.
Dari kontrak yang ditargetkan itu, emiten berkode saham TOTL menargetkan pendapatan di luar proyek KSO senilai Rp2,6 triliun pada 2016 atau meningkat 14,7% dibandingkan dengan Rp2,26 triliun pada 2015.
Total Bangun Persada menargetkan laba bersih (termasuk proyek KSO) senilai Rp210 miliar pada 2016 atau meningkat 9,9% dibandingkan dengan Rp191 miliar pada 2015.
Total Bangun Persada telah membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp160,5 miliar pada kuartal III/2016 atau meningkat 7,42% dibandingkan dengan Rp149,46 miliar pada periode yang sama 2015.
Dengan pencapaian itu, perusahaan mencatatkan laba per saham dasar Rp47,07 pada kuartal III/2016 atau meningkat dibandingkan dengan Rp43,83 pada kuartal III/2015.
Kinerja Total Bangun Persada tersebut ditopang oleh pendapatan usaha yang mencapai Rp1,72 triliun pada kuartal III/2016 atau meningkat sekitar 6,16% dibandingkan dengan Rp1,62 triliun pada kuartal III/2015.
Pendapatan perusahaan paling banyak berasal dari pendapatan jasa konstruksi serta sewa properti, sewa peralatan dan jasa manajemen.