Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjamin stok pangan nasional mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat hingga Mei 2017 mendatang. Stok pangan saat ini menggunung, ditopang oleh produksi pangan 2016 yang meningkat dari tahun lalu.
Jokowi pun menggarisbawahi kinerja produksi pangan utama yaitu beras, turut didukung pula oleh adanya hujan yang terjadi sepanjang tahun ini.
“Kesiapan pangan kita sampai Mei 2017 aman, dan kita diuntungkan sepanjang tahun ini hujan terus turun,” ungkap Jokowi saat mengunjungi Markas Komando Divisi I Kostrad Cilodong, Depok, seperti dikutip Bisnis dari siaran pers Kementerian Pertanian, Kamis, (17/11/2016).
Menurutnya, hujan sepanjang tahun ini berdampak positif bagi sektor pertanian dalam meningkatkan indeks pertanaman, sehingga panen padi yang sebelumnya hanya sekali setahun bisa jadi dua kali.
"Bahkan daerah biasanya bisa dua kali panen menjadi tiga kali panen," ujar Jokowi.
Kementerian Pertanian mencatat produksi padi naik 4,96%, jagung 18,11%, aneka cabai 9,66% dan bawang merah 3,75%. Begitu juga pada Januari-Agustus 2016, impor jagung turun 61% serta tidak impor beras premium dan bawang merah.
Selain itu, Indonesia telah melakukan ekspor beras organik naik 67%, ubi kayu 25%, cabai 12%, daging ayam dan telur jauh lebih tinggi dibandingkan 2015. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menuturkan, stok pangan nasional saat ini mencapai dua juta ton.
Stok ini dicapai saat tantangan musim cukup berat, yakni menghadapi El Nino dan La Nina yang serius. El Nino 2015 merupakan terbesar sepanjang sejarah atau setidaknya dalam 71 tahun terakhir.
"Stok ini kami jamin mampu cukupi sampai Mei tahun depan. Maret nanti akan terjadi panen puncak padi, jadi stok pangan benar-benar tidak ada masalah, beras kita cukup. Dan mudah-mudah ancaman anomali iklim 2017 sudah berlalu ," katanya.
Amran menjelaskan, untuk mencegah terjadinya musim paceklik yang biasa terjadi pada Desember hingga Februari,pemerintah telah menambah luas tanam pada Juli hingga September 2016. Pada bulan tersebut, luas tanam setiap tahunnya mengalami penambahan.
Dia menyebut, pada Juli 2016, luas tanam padi mencapai 917.157 ha sementara pada tahun sebelumnya hanya 644.091 ha. Kemudian pada Agustus 2016, luas tanam mencapai 952.633 ha. Penambahan ini melonjak tinggi dari luas tanam tahun sebelumnya yang hanya 566.782 ha.
"Demikian juga luas tanam pada September diyakini bertambah tahun ini. Pada September 2015, luas tanam sebesar 799-295 ha," sebutnya.
Untuk itu, Amran meminta agar masyarakat tenang dan tidak mengkhawatirkan persediaan pangan. Sekalipun terjadi paceklik atau gagal panen, Amran yakin persediaan pangan negara masih cukup untuk menutupi kebutuhan pangan masyarakat yang mencapai 2,6 juta ton beras per bulan.
Adapun, Humas PT Food Station Tjipinang, Sugito mengungkapkan, sejauh ini pasokan beras ke Pasar Induk Beras Cipinang masih stabil. Pasokan beras minggu ini masih lebih dari cukup, yakni 38.605 ton, dengan rata-rata 3 ton per hari.
"Selain itu, harga beras masih konsisten berada di ambang normal, walaupun harga beras mengalami fluktuasi," pungkasnya.