Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NTB Siap Ikuti Kebijakan Perubahan Rute Distribusi Surabaya-Lombok

Nusa Tenggara Barat menyatakan siap untuk menghadapi perubahan aturan pemanfaatan jalur laut untuk distribusi dari Surabaya menuju Lombok per 1 Januari 2017 mendatang.
ilustrasi truk peti kemas/bisnis.com
ilustrasi truk peti kemas/bisnis.com

Bisnis.com, MATARAM - Nusa Tenggara Barat menyatakan siap untuk menghadapi perubahan aturan pemanfaatan jalur laut untuk distribusi dari Surabaya menuju Lombok per 1 Januari 2017.

Kepala Dinas Perhubungan NTB Bayu Windya mengatakan pihaknya sudah mendengar tentang kebijakan baru dari pusat tersebut.

"Kami sudah mendengar. Itu berlaku untuk angkutan barang terutama yang memiliki tonase besar, karena dikhawatirkan jalan di Bali kelebihan kapasitas," ujar Bayu kepada Bisnis.com di Mataram, Kamis (10/11/2016).

Menurut Bayu, adanya perubahan ini guna meningkatkan manfaat sarana transportasi laut yang selama ini kurang diminati oleh pelaku usaha. Bayu juga menyatakan pihaknya sudah memberikan informasi kepada para pelaku usaha untuk mempersiapkan diri terkait dengan regulasi baru ini.

Menurutnya, para pelaku usaha terutama para pengusaha angkutan darat untuk menyesuaikan diri dengan rute baru tersebut.

"Dengan adanya rute tersebut kan NTB terdampak, untuk itu kami sampaikan kepada para pelaku usaha untuk menyiapkan strategi dan hitung-hitungan yang baru dalam menyikapi perubahan aturan ini," ujar Bayu.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan rencana tersebut dilakukan untuk memangkas jalur distribusi barang ke Lombok, yang selama ini melewati jalur Surabaya-Bali-Lombok.

Rencana tersebut dimaksudkan untuk efektivitas distribusi barang secara direct serta mengurangi kepadatan lalu lintas akibat truk muatan barang yang masuk ke pulau Dewata selama ini.

Dengan trayek Surabaya-Lombok, Budi mengatakan pelabuhan-pelabuhan di Bali bisa fokus untuk penyeberangan yang bersifat pariwisata, dengan mengurangi kuota angkutan barang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper