Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibuka Hari Ini, Kemenperin Gelar Pameran Produksi di Surabaya

Kementerian Perindustrian menggelar pameran produksi Indonesia (PPI) di Surabaya sebagai upaya mempromosikan produk unggulan industri bernilai tambah dan berdaya saing tinggi.
Kementerian Perindustrian menggelar pameran produksi Indonesia (PPI) di Surabaya sebagai upaya mempromosikan produk unggulan industri bernilai tambah dan berdaya saing tinggi./Bisnis-Peni Widarti
Kementerian Perindustrian menggelar pameran produksi Indonesia (PPI) di Surabaya sebagai upaya mempromosikan produk unggulan industri bernilai tambah dan berdaya saing tinggi./Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA - Kementerian Perindustrian menggelar pameran produksi Indonesia (PPI) di Surabaya sebagai upaya mempromosikan produk unggulan industri bernilai tambah dan berdaya saing tinggi.

Adapun pameran yang digelar di Grand City Surabaya selama 20-23 Oktober itu menghadirkan produk alat-alat pertanian dan alat-alat kesehatan buatan industri dalam negeri.

Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat mengatakan potensi pasar alat pertanian dan kesehatan sangat besar di Indonesia yakni mencapai Rp46 triliun. Hanya saja selama ini kebutuhan alat kesehatan dan alat pertanian masih disuplai dari produk impor.

"Selama ini banyak produk kesehatan yang impor, tapi kalau hanya tempat tidur rumah sakit kenapa harus impor. Nah hal seperti ini harus kita dorong agar bisa memproduksi sendiri, " katanya saat membuka PPI 2016, Kamis (20/10 /2016).

Gelaran PPI tahun ini mengusung tema 'Bangga menggunakan produk Indonesia. Industri Indonesia, Industri Hebat'. Surabaya sendiri dipilih sebagai lokasi pameran lantaran dianggal sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta dan dikenal sebagai kota bisnis dengan beragam industri kecil dan menengah (IKM).

Adapun PPI kali ini menempati area seluas 4.441 m2 yang terdiri dari area tematik alat dan mesin pertanian dari 17 perusahaan. Sedangkan 53 booth peserta lainnya diisi oleh 17 booth alat kesehatan dan laboratorium, serta 14 booth makanan dan minuman, 8 booth herbal dan jamu, dan 14 booth unit pendidikan, balai diklat, hingga balai litbang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper