Bisnis.com, MATARAM - Meskipun NTB sebagai daerah penghasil mutiara, komoditas ini nampaknya hanya memiliki pangsa sebesar 0,01% dari total nilai ekspor yang dilakukan oleh NTB.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTB Baiq Noviana Indiyari mengatakan mutiara banyak diekspor dalam bentuk perhiasan dan juga kerajinan.
"Kalau kerajinan itu mutiara cukup banyak, sisanya menyebar di kerajinan-kerajinan lain seperti cukli dan juga gerabah," ujar Indiyari kepada Bisnis.com, Jumat (14/10/2016).
Ekspor mutiara NTB berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Disperindag NTB mulai Januari hingga Agustus 2016 terbesar ke Malaysia dengan nilai ekspor sebesar US$47.192. Selain itu, Hong Kong menjadi negara ekspor mutiara terbesar kedua yang berasal dari NTB dengan nilai US$40.000.
Mutiara NTB juga masuk hingga ke Kuwait dan China tetapi pangsanya tidak sebesar Malaysia dan Hong Kong. Masing-masing nilai ekspor mutiara ke Kuwait dan China sebesar US$1.765 dan US$2.038.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menganjurkan masyarakat untuk membeli mutiara asli Indonesia.
Menurut Susi, perlu kolaborasi antara pengusaha dan pemangku kepentingan untuk mengembangkan potensi mutiara. Lebih lanjut, Susi berpendapat, pengusaha mutiara dapat bekerja sama dengan BUMN untuk memperluas jaringan usaha.