Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat : Program Swasembada Daging Harus Terukur

Kalangan pengamat peternakan nasional menilai apapun program swasembada daging yang dicanangkan pemerintah, efektivitas dan tingkat keberhasilannya harus terukur.
Kalangan pengamat peternakan nasional menilai apapun program swasembada daging yang dicanangkan pemerintah, efektivitas dan tingkat keberhasilannya harus terukur./ilustrasi
Kalangan pengamat peternakan nasional menilai apapun program swasembada daging yang dicanangkan pemerintah, efektivitas dan tingkat keberhasilannya harus terukur./ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan pengamat peternakan nasional menilai apapun program swasembada daging yang dicanangkan pemerintah, efektivitas dan tingkat keberhasilannya harus terukur.

Ketua Umum Perhimpunan Peternakan Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana mengatakan program-program swasembada sapi yang disusun pemerintah sejak 2005 kerap sulit diukur efektivitasnya dan tidak ada evaluasi atas target keberhasilannya.

“Yang penting programnya harus terukur. Tidak perlu pakai konsep yang macem-macem dan lebih baik fokus ke satu program, seperti program inseminasi buatan (IB) ini. Bisa diukur berapa tingkat kebuntingan ternaknya,” ujar Teguh, Minggu (9/10).

Dia merujuk pada Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang dicanangkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada Sabtu (8/10) kemarin. Amran menargetkan 4 juta ekor sapi dikawinkan baik melalui kawin alam maupun IB pada 2017 dan minimal 3 juta kelahiran sapi baru di 2018.

Program tersebut dituangkan dalam peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting yang ditandatangani Amran pada 3 Oktober 2016.

Menurut Teguh, program swasembada sapi yang sebelumnya digagas Kementan cenderung kurang efektif. Program penguatan Sentra Peternakan Rakyat (SPR) misalnya, sulit diukur tingkat capaiannya.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan Upsus Siwab akan memaksimalkan potensi sapi indukan di dalam negeri untuk dapat terus menghasilkan pedet. Program ini pun menjadi fokus Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) pada 2017 mendatang.

“Yang terpenting sekarang adalah bagaimana meningkatkan produksi dengan inseminasi buatan. Tahun ini, dari program IB itu sudah ada penambahan 1,4 juta ekor anakan dari 2 juta yang di-IB. tahun ini kami susun targetnya 4 juta IB mudah-mudahan bisa ada 3 juta kelahiran baru,” kata Mentan saat meluncurkan Upsus Siwab, Sabtu (8/10/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper