Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) wilayah Aceh meneken kerja sama dengan PT Semen Indonesia Aceh terkait penyaluran tenaga listrik 50 Mega Volt Ampere (MVA) untuk pabrik semen yang berlokasi di Laweung Pidie.
Adapun kerja sama tersebut di peruntukkan listrik pabrik semen yang berlokasi di Laweung Pidie dan ditargetkan beroperasi pada 2020. Penandatangan tersebut dilaksanakan di Kantor PLN Wilayah Aceh pada Jumat (16/9/2016).
Acara tersebut disaksikan oleh Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Aceh Syahrul Badruddin, Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Amir Rosidin, Kepala Dinas Petambangan dan Energi Syahrul, Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh Iskandar Zulkarnaen dan para General Manager PLN Wilayah Sumatra.
General Manager PLN Wilayah Aceh Bob Saril mengungkapkan PLN Aceh mampu dan siap untuk menyediakan daya listrik yang dibutuhkan oleh PT Semen Indonesia Aceh.
Selain hal tersebut, ujarnya, PLN Aceh mengharapkan dengan beroperasinya pabrik semen tersebut maka akan terbukanya lapangan kerja baru dan menyerap tenaga kerja lokal.
"PLN Aceh siap untuk melayani kebutuhan daya listrik berapa pun yang dibutuhkan oleh calon pelanggan di Aceh. Untuk memenuhi kebutuhan daya tersebut PLN terus mengupayakan penambahan pasokan, salah satunya dengan telah dibangunnya beberapa pembangkit, misalnya, PLTA Peusangan 84 MW COD pada awal 2018," ujar Bob.
Selain itu, ujarnya Aceh juga telah mempunyai pembangkit Arun extension berkapasitas 250 Megawatt (MW) yang akan commercial operation date (COD) atau tanggal beroperasi secara komersial pada akhir 2017.
"Pabrik semen itu mulai berproduksi 2020 dan membutuhkan daya hingga 60 MW. Secara jaringan kita juga siap, karena lokasi pabrik semen itu nantinya tidak berjauhan dengan Transmisi 150 kilo Volt (kV)" imbuh Bob.
Diharapkan dengan adanya MOU antara PLN Aceh dan PT Semen Indonesia Aceh ini akan memicu pertumbuhan industri lain atau kawasan bisnis di Wilayah Aceh sekaligus menghapus adanya anggapan bahwa Aceh krisis listrik.