Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengharapkan adanya akses yang lebih mudah untuk ekspor buah-buahan ke China karena selama ini proses registrasi produk tersebut dinilai membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Ada kesulitan bagi buah-buah Indonesia untuk menembus China . Banyak standar yang harus dipenuhi dan proses registrasinya cukup lama," kata Enggartiasto, dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (7/9/2016).
Enggartiasto mengatakan hal tersebut dalam dua kali pertemuan dengan pengurus dan anggota Indonesian Chamber of Commerce in China (INACHAM) pada 2-3 September 2016. Pertemuan itu dilakukan di sela-sela kunjungan kerja ke China dalam rangka mendampingi Presiden Joko Widodo pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20.
Enggartiasto menginginkan buah-buah tropis asal Indonesia bisa langsung diekspor ke negara tujuan tanpa transit ke negara lain, dan pengemasan produk juga bisa dilakukan di dalam negeri. Beberapa contoh adalah produk nanas dan manggis Indonesia tidak perlu diekspor ke Filipina dahulu sebelum diekspor ke China.
"Nanas dan manggis Indonesia harus dikemas ulang di Filipina agar bisa diterima di pasar China. Ini yang ingin kita ubah," kata Enggartiasto.
Pertemuan itu diharapkan bisa menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang dialami Indonesia dalam mengekspor produk-produk buah tropis Indonesia. Standar-standar kesehatan dan berbagai persyaratan administratif dapat diselesaikan dan dipenuhi.
Dalam pertemuan tersebut, Enggartiasto juga membahas kendala yang dihadapi eksportir sarang burung walet Indonesia. Diharapkan, Indonesia dapat mencontoh Malaysia dan Thailand dalam memberikan kemudahan ekspor dan jaminan kesehatan yang diakui pemerintah China.
Pemerintah Indonesia akan menyusun daftar resmi pengusaha sarang burung walet dan menyosialisasikan uji keamanan dan kesehatan produk diekspor.
"Hal ini akan kami bahas mendalam dengan dengan Asosiasi Peternak dan Pedagang Sarang Walet Indonesia (APPSWI). Perlu tindak lanjut yang matang agar para pengusaha burung walet, khususnya industri rumahan, dapat masuk ke pasar China," kata Enggartiasto.
Dalam rangkaian kunjungan kerja tersebut, Enggartiasto mendampingi Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri lain, juga berkesempatan untuk mengunjungi Alibaba Group Corporate Campus untuk meninjau sejumlah portofolio produk dan layanan perusahaan Alibaba.
Presiden Jokowi dan pendiri sekaligus CEO Alibaba Jack Ma memiliki visi yang sama mengenai perlunya dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan akses terhadap teknologi agar dapat berkembang lebih baik.
Kemendag juga telah melakukan kerja sama dengan Alibaba dengan meluncurkan Inamall sebagai portal dagang business-to-consumer (B2C) di bawah platform Tmall Global. Melalui Inamall, pemerintah Indonesia mencoba meningkatkan ekspor dengan memasarkan produk-produk khas dari Indonesia ke pasar RRT.
"Pertama, produk-produk Indonesia menembus pasar China melalui Tmall. Selanjutnya, diharapkan dapat menembus juga juga ke Ali Express, platform yang sama dari Alibaba untuk pasar internasional," ujar Enggartiasto.
EKSPOR BUAH: Mendag Akan Permudah Penetrasi ke Pasar China
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengharapkan adanya akses yang lebih mudah untuk ekspor buah-buahan ke China karena selama ini proses registrasi produk tersebut dinilai membutuhkan waktu yang cukup lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium