Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo IV Tepis Tudingan Monopoli Layanan Bongkar Muat

Kendati menepis melakukan praktik monopoli layanan bongkar muat, PT Pelindo IV justru berencana mewajibkan seluruh jasa kepelabuhanan untuk memanfaatkan alat bongkar muat milik perseroan yang ditempatkan pada Dermaga Curah 150 Pelabuhan Makassar.
Pelabuhan Makassar/Jibiphoto
Pelabuhan Makassar/Jibiphoto

Bisnis.com, MAKASSAR - Kendati menepis tudingan melakukan praktik monopoli layanan bongkar muat, PT Pelindo IV justru berencana mewajibkan seluruh jasa kepelabuhanan untuk memanfaatkan alat bongkar muat milik perseroan yang ditempatkan pada Dermaga Curah 150 Pelabuhan Makassar.

GM Pelindo IV Cabang Pelabuhan Makassar, Josep Benny Rohy, mengatakan kebijakan tersebut direncanakan mulai diterapkan pada pertengahan semester II tahun ini yang diharapkan mampu memacu tingkat produktivitas di pelabuhan utama kawasan timur Indonesia itu.

"Kami sebagai tuan rumah [operator pelabuhan] tidak mungkin simpan alat bongkar muat kemudian tidak digunakan, tidak dioptimalkan oleh pengguna jasa. Kami cuma ingin ada produktivitas bongkar muat," katanya, Selasa (23/8/2016).

Menurutnya, kebijakan tersebut tidak berklasifikasi sebagai praktik monopoli lantaran berorientasi pada peningkatan produktivitas, efesiensi bongkar muat yang diharapkan mampu memangkas ongkos logistik.

Di sisi lain, lanjut Josep, pengadaan alat bongkar muat beruapa 2 unit harbour mobile crane (HMC) tersebut sesuai dengan pendeklarasian Dermaga 105 yang khusus diperuntukkan sebagai terminal curah di Pelabuhan Makassar oleh pemerintah melalui otoritas pelabuhan.

Selain rencana penerapan kewajiban penggunaan HMC, perseroan juga telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada PBM swasta agar memindahkan seluruh alat bongkar muat di kawasan pelabuhan terkhsusus di lapangan 105 sebagai bagian dari langkah sterilasasi dari barang yang berklasifikasi tidak produktif.

"Mesti diketahui, di Dermaga 150 itu sudah dideklarasikan sebagai dermaga curah sedangkan untuk lapangan 105 itu masuk dalam kawasan kepabeanan sehingga seluruh barang termasuk alat bongkar muat milik swasta mesti dipindahkan keluar dari kawasan pelabuhan," kata Josep.

Serangkaian langkah tersebut merupakan bagian dari upaya perseroan untuk mewujudkan Pelabuhan Makassar sebagai pelabuhan berskala global terutama dari sisi pelayanan, efektivitas dan efesiensi bongkar muat, serta optimalisasi alat bongkar muat.

Adapun pengadaan alat bongkar muat perseroan yang meliputi HMC berkapasitas 160 ton, grab ship unloader dengan kapasitas 30 ton serta hopper berkapasitas 30 ton dengan nilai investasi secara keseluruhan mencapai Rp100 miliar.

"Untuk tahap awal, kita akan sosialisasikan dan mengarahkan pengguna jasa memanfaatkan alat bongkar muat kami. Apalagi, sebagian besar alat bongkar muat milik PBM swasta kapasitasnya jauh lebih kecil, durasi tambat kapal lebih lama, sedangkan call Pelabuhan Makassar sangat besar, penumpukan kapal kita hindari juga," papar Josep.

Seiring dengan penambahan alat bongkar muat tersebut, Pelindo IV menargetkan durasi bongkar muat di dermaga curah mampu mencapai 10.000 ton per hari sehingga memangkas waktu tunggu kapal di Pelabuhan Makassar.

Sejauh ini, Pelabuhan Makassar memiliki tiga dermaga utama yakni Dermaga Hasanuddin dengan panjang 1.360 meter yang dikhususkan untuk terminal penumpang, kemudian Dermaga Hasanuddin yang memiliki panjang 210 meter untuk kapal roro serta Dermaga 150 yang saat ini telah dikhususkan untuk kegiatan bongkar muat barang curah dengan panjang dermaga 150 meter.

Berdasarkan data perseroan, angka kunjungan kapal di Pelabuhan Makassar secara rerata bulana mencapai 130 call, di mana sekitar 60 call merupakan kapal kargo curah sedangkan selebihnya merupakan kapal penumpang.

Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Sulsel Rusli Monoarfa mengatakan serangkaian kebijakan manajemen Pelindo IV mesti melibatkan pula pelaku usaha secara proporsional dengan mengacu pada terciptanya persaingan usaha secara sehat.

"Tetapi kami belum menerima pemberitahuan resmi soal itu, dan tentunya akan membahas dengan anggota asosiasi lainnya. Namun intinya kami menolak jika kemudian ada monopoli oleh Pelindo IV terkhusus untuk kegiatan bongkar muat," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper