Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) akan membuka jalur pengapalan langsung ke luar negeri atau direct call dari Balikpapan, Kalimantan Timur pada minggu ke-3 September 2016.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Doso Agung mengungkapkan rencana ini kepada Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak seperti disampaikan Sekretaris Perusahaan Baharuddin M di Samarinda, Kamis,(11/8/2016) malam.
Doso Agung mengatakan sejumlah benefit atau imbal jasa jika dilakukan direct call atau ekspor langsung dari Balikpapan. "Di antaranya, pemerintah daerah akan memproleh pajak ekspor, sehingga menambah jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD)," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (12/08).
Selama ini, dia melihat barang-barang yang diekspor dari Kaltim dan Kalimantan Utara (Kaltara) berupa hasil hutan, tambang, perkebunan dan perikanan, selalu dikirim melalui Surabaya, sehingga dianggap produk dari daerah tersebut.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menyambut baik rencana Pelindo IV untuk membuka jalurdirect call dari Balikpapan. Dia juga berjanji akan mendukung sepenuhnya, agar barang-barang dari Kaltim dan Kaltara yang akan diekspor dapat memanfaatkan jalur ini.
Bahkan, dalam waktu dekat dia akan mengumpulkan para eksportir dan pihak perbankan, untuk mensosialisasikan rencana direct call dari Balikpapan yang digagas Pelindo IV tersebut.
Lebih lanjut, selain membicarakan rencana direct call, dalam pertemuan itu Doso Agung juga membicarakan mengenai perkembangan pembangunan Maloy.
Menanggapi rencana itu, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Balikpapan mendukung rencana direct call melalui Balikpapan, yang ditargetkan akan direalisasikan bulan depan.
"Penerapan direct call menjadi kabar baik untuk kepelabuhan karena dapat menghemat biaya logistik pengusaha di Kaltim," tutur Ketua ALFI Balikpapan Faisal Tola.
Selama ini, rute pengiriman barang selalu lebih jauh karena harus ke Jakarta atau Surabaya. Nantinya, pengusaha tidak perlu mengeluarkan cost bongkar muat di Surabaya atau Jakarta, maupun Singapura.
Faisal menambahkan dengan direct call pasti kuota ekspor dari Balikpapan akan terpenuhi dengan sejumlah komoditi andalannya. Dia mengimbau pengusaha eksportir yang masih melakukan ekspor melalui Surabaya harusnya melihat peluang tersebut.