Bisnis.com, DSENPASAR - Bali mengekspor barang-barang rajutan sebesar 1,47 juta dolar AS selama bulan Juni 2016, meningkat 11,48% dibanding bulan sebelumnya (Juni 2016) tercatat US$1,32 juta.
"Namun perolehan itu merosot 9,50% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, karena pada Juni 2015 pengapalan barang-barang rajutan itu menggantongi sebesar US$1,62 juta," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho di Denpasar, Kamis (11/8/2016).
Ia mengatakan, ekspor barang-barang rajutan itu mampu memberikan andil sebesar 3,07% dari total nilai ekspor Bali sebesar US$48,05 juta selama bulan Juni 2016, meningkat 15,34% dari tahun sebelumnya yang tercatat US$41,66 juta.
Barang-barang rajutan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali menembus pasaran ekspor, paling banyak diserap pasaran Singapura 23,56%, menyusul Hongkong 23,47 persen dan Amerika Serikat 17,27%.
Selain itu juga menjangkau pasaran Australia 4,97%, Jepang 1,47%, Belanda 1,02%, Jerman 2,35%, Inggris 3,31%, Prancis 1,32% dan sisanya 21,15% menembus berbagai negara lainnya.
Adi Nugroho menambahkan, Bali juga mengapalkan pakaian jadi bukan rajutan senilai US$5,16 juta selama bulan Juni 2016, meningkat 34,25% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai US$3,84 juta.
Pakaian jadi yang diperdagangkan ke luar negeri itu bukan produksi pabrik, namun dibuat secara manual sehingga memiliki nilai lebih bagi konsumen luar negeri, terutama dari Amerika Serikat, Australia dan Eropa.
Pakaian Bali terutama yang dikombinasikan dengan manik-manik (monte) dan bordiran yang diproduksi secara manual memiliki nilai seni lebih, apalagi rancangannya disesuaikan dengan perkembangan mode di negara konsumen dipadukan dengan muatan lokal, ujar Adi Nugroho.
Bali Ekspor Barang Rajutan US$1,47 Juta
Bali mengekspor barang-barang rajutan sebesar US$1,47 juta selama Juni 2016, meningkat 11,48% dibanding bulan sebelumnya (Juni 2016) tercatat US$1,32 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu