Bisnis.com, JAKARTA--Patriot Energi yang dikirim ke desa-desa terpencil oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ditujukan untuk mengidentifikasi masalah, membantu masyarakat, dan melihat, serta memfasilitasi proyek Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE). Hal tersebut agar proyek tersebut benar-benar tepat sasaran.
“Mereka akan menjadi menjadi supervisor proyek-proyek pembangkit listrik yang berasal dari energi terbarukan di daerah-daerah terpencil,” kata Menteri ESDM Sudirman Said, Sabtu (16/7). Sebagian besar peserta Patriot Energi akan ditempatkan di wilayah yang akan dibangun infrastruktur ketenagalistrikan.
Program ini, menurut Direktur Jenderal EBTKE Rida Mulyana memiliki manfaat yang sangat jelas bagi kinerja Kementerian ESDM, salah satunya adalah mengumpulkan data potensi Energi Terbarukan di wilayah mereka ditempatkan. “Patriot Energi juga bertugas untuk mengondisikan masyarakat setempat akan adanya perubahan pola hidup ketika daerah tersebut dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH),” ungkap Rida Mulyana.
Selain hal tersebut, Patriot Energi diharapkan dapat menumbuhkan sense of belonging masyarakat dari keberadaan infrastruktur tersebut. Senada dengan Menteri ESDM, Penanggungjawab Program Patriot Energi Kementerian ESDM, Tri Mumpuni juga mengungkapkan bahwa program Patriot Energi ini adalah program sosial kemasyarakatan. “Menjadi Patriot Energi pada prinsipnya adalah mengabdikan diri untuk hidup bagi rakyat kebanyakan dan hadir untuk merasakan apa yang rakyat rasakan. Patriot Energi dapat disebut sebagai sarjana rakyat yang menerapkan bahasa cinta dalam hidup keseharian,” tandas Tri Mumpuni.
Menteri ESDM berpesan kepada para Patriot Energi untuk melatih dan menempa diri menjadi pemimpin paripurna, yang memiliki visi yang jauh ke depan dan dapat memobilisasi orang, serta mampu mencapai target-target yang kuantitatif. Program Patriot Energi Angkatan II, merupakan kelanjutan dari Patriot Energi Angkatan I yang telah memberangkatkan 80 pemuda ke lebih dari 60 desa di seluruh pelosok Indonesia.
“Patriot Energi Angkatan I yang bertugas enam bulan telah kembali dengan menghasilkan banyak data, kesimpulan, dan dokumentasi yang sangat berharga. Oleh karena itu Program Patriot Energi ini dilanjutkan dengan penempatan Angkatan II,” pungkas Menteri Sudirman.