Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gagasan Poros Maritim Diminati Secara Internasional

Gagasan poros maritim yang disodorkan oleh Indonesia dalam sidang tahunan International Maritime Organisation atau IMO yang di selenggarakan di London 4-8 Juli 2016.
Pulau Siden, perairan kecamatan Lamno, Aceh Jaya, Aceh/Antara-Ampelsa
Pulau Siden, perairan kecamatan Lamno, Aceh Jaya, Aceh/Antara-Ampelsa

Bisnis.com, JAKARTA - Gagasan poros maritim yang disodorkan oleh Indonesia dalam sidang tahunan International Maritime Organisation atau IMO yang di selenggarakan di London 4-8 Juli 2016, diminati secara internasional.

Menurut Atase Perhubungan RI di London, Simson Sinaga, pada hari pertama, Indonesia menyampaikan perkembangan yang telah dilakukan sebagai tindak lanjut pelaksanaan aturan-aturan IMO di negara anggota IMO antara lain persiapan yang telah dilakukan oleh Indonesia sehubungan dengan pelaksanaan Verifikasi Berat Kontainer (Verified Gross Mass/VGM) yang telah diterapkan pada tanggal 1 Juli 2016.

“Pelabuhan di Indonesia telah menerapkan VGM pertanggal 1 Juli 2016. Salah satunya adalah Pelabuhan Tanjung Priok. Ini bukti kesungguhan Indonesia melaksanakan mandat aturan Internasional yang di keluarkan IMO," ujarnya, dalam rilis yang diterima, Jumat (8/7/2016).

Dalam sidang itu, Indonesia kembali memaparkan mengenai konsep poros maritim yang menurutnya, mendapat sambutan yang meriah dari peserta sidang tersebut.

“Beberapa negara anggota IMO sangat tertarik dengan kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah RI serta meminta materi pidato yang telah disampaikan oleh Presiden RI dan melakukan diskusi lebih lanjut mengenai pembangunan dan pengembangan pelabuhan yang dilakukan Indonesia untuk dapat diterapkan di negaranya," ujar Simson.

Hal ini, katanya, menunjukkan bahwa posisi dan peran Indonesia begitu penting di dunia maritim.

Menurutnya, keanggotaan Indonesia dalam IMO harus  dapat dimanfaatkan untuk berperan aktif menyampaikan masukan yang terkait dengan kepentingan Indonesia. Hal ini juga yang menjadi fokus dari Kementerian Perhubungan selaku lembaga negara yang ditunjuk sebagai administrator IMO.

Untuk itu, Utusan Khusus Menteri Perhubungan untuk IMO, Marsetio telah mengordinasikan jajaran Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, kementerian teknis lainnya, serta biroterkait dengan maritim untuk bersama-sama terlibat aktif dalam pembahasan materi yang disidangkan di IMO.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper