Bisnis.com, MANADO—Dinas Pertanian dan Peternakan menjamin kualitas sapi Sulawesi Utara laik konsumsi di tengah meningkatnya permintaan menjelang Idulfitri.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Utara Arie Bororing menegaskan di tidak ada sapi yang terdeteksi antraks. Menurutnya, daging sapi yang dikonsumsi masyarakat Sulut berasal dar Bolaang Mongondow, yang telah dibuktikan tidak ditemukan sampel antraks.
“Wilayah Bolmong kan berdekatan dengan Gorontalo, rumah pemotongan hewan [RPH] hanya mengantisipasi saja, jangan sampai ada susupan Sapi dari Gorontalo,” tuturnya menanggapi pemulangan sapi oleh RPH Bailang, Kamis (23/6/2016).
Senin (20/6/2016), RPH Bailang Manado, memulangkan sapi dari Bolaang Mongondow Raya. Diduga berpenyakit, pihak RPH Bailang memutuskan tidak menerima 3 ekor sapi dari Bolmong Raya untuk disembelih.
Menurutnya, langkah yang dilakukan pihak RPH sebatas mengantisipasi menyebarnya penyakit mematikan Antraks di Sulawesi Utara. Dia menambahkan kekhawatiran terjadi karena Bolmong Raya bertetangga dengan Gorontalo, yang sapinya ada yang terdeteksi antraks.
“Kami yakin, hasil sampelnya aman. Karena kami tidak menerima Sapi dari Gorontalo, karena stok Sapi di Sulut banyak, bahkan kita yang mengirim keluar daerah,” tegasnya.
Untuk terus memastikan kualitas daging yang dikonsumsi masyarakat, Distanak intensif melakukan rajia lewat pos-pos di wilayah perbatasan dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota.
“Jelang Lebaran nanti, stok daging sapi terpenuhi, warga tak usah khawatir,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Tata Usaha RPH Bailang Djone Pamalig mengatakan pasokan sapi didatangkan dari Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Utara dan Minahasa Tenggara.
“Ada tiga ekor sapi dari wilayah Bolmong yang dipulangkan belum lama ini, dan tidak jadi dipotong,” ujarnya.