Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angkasa Pura II Dorong Setiap Pesawat Gunakan Garbarata

PT Angkasa Pura II mendorong kepada maskapai dan operator tata operasi darat atau ground handling untuk menggunakan garbarata pada setiap pesawat yang mendarat maupun lepas landas di bandara guna mencegah insiden salah masuk terminal terulang.

Bisnis.com, JAKARTA—PT Angkasa Pura II mendorong kepada maskapai dan operator tata operasi darat atau ground handling untuk menggunakan garbarata pada setiap pesawat yang mendarat maupun lepas landas di bandara guna mencegah insiden salah masuk terminal terulang.
 
Garbarata adalah jembatan yang berdinding dan beratap yang menghubungkan ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat terbang untuk memudahkan penumpang masuk ke dalam dan keluar dari pesawat.
 
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan keberadaan garbarata selama ini sebenarnya telah mengurangi 50% dari seluruh persoalan yang mungkin terjadi ketika menangani penumpang dan bagasi.
 
“Ketika penumpang penuh, terus dapat garbarata paling jauh, dan lebih dari setengah jam itu, semua [persoalan] bisa terjadi. Apalagi, ketika tidak dapat garbarata, ketidakberesan itu bisa sangat mungkin terjadi,” katanya di Jakarta, Selasa (31/05).
 
Dengan kondisi tersebut, lanjut Budi, Angkasa Pura II meminta sebisa mungkin ground handling untuk mampu memenuhi kebutuhan garbarata untuk setiap pesawat, meskipun perlu ada upaya lebih yang harus dilakukan.
 
Dia menilai formula dalam mengelola pesawat setelah mendarat perlu segera ditemukan mengingat permintaan jasa angkutan udara yang kian meningkat setiap tahunnya. Dengan demikian, pengaturan pesawat menjadi lebih baik.
 
“Jadi sedapat mungkin semua pesawat itu dapat garbarata, sehingga mereka-mereka [penumpang] yang berkeliaran itu berkurang, dan keberadaan bus jemputan juga akan menjadi minimal sekali,” tuturnya.
 
Selain penanganan penumpang, Budi menambahkan penanganan bagasi juga masih menjadi persoalan Angkasa Pura II. Dia menilai persoalan klasik tersebut disebabkan fasilitas bandara yang belum cukup memadai.
 
Menurutnya, jarak antara pesawat dengan bagasi masih terlalu panjang, sehingga memberikan peluang terjadinya pembongkaran bagasi atau pencurian. Dia menilai kondisi tersebut bisa dicegah apabila tersedia garbarata.
 
“Orang kalau makin lama berdampingan dengan koper itu, pikirannya macam-macam. Nah yang akan datang ini, contact stand [garbarata] itu dekat dengan pesawat, kurang dari beberapa menit saja,”
 
Selain itu, lanjut Budi, Angkasa Pura juga akan mempercanggih fasilitas bandara guna menunjang keamanan bagasi antara lain kamera CCTV dan penanganan bagasi otomatis atau automatic baggage handling system.
 
Tidak ketinggalan, Angkasa Pura II bersama maskapai dan pemerintah juga akan melakukan evaluasi terhadap SOP penanganan penumpang dan bagasi saat ini, sekaligus mencari SOP yang pas, baik menurut penumpang maupun maskapai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper