Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FASILITAS KESEHATAN: Dinilai Masih Kurang, Jadi Peluang Bagi Pengembang

Kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai di Indonesia menjadi peluang bagi pertumbuhan rumah sakit swasta di Tanah Air.
Omni Hospitals/omni-hospitals.com
Omni Hospitals/omni-hospitals.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai di Indonesia menjadi peluang bagi pertumbuhan rumah sakit swasta di Tanah Air.

PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME) adalah salah satu pemain swasta yang memanfaatkan peluang tersebut lewat jaringan Omni Hospital. Direktur SAME Francinita Nati mengatakan Indonesia butuh lebih banyak dokter dan perawat.

“Dari 10.000 penduduk Indonesia, hanya tersedia sembilan bed dan 14 perawat. Di luar negeri, tiap 10.000 penduduk dilayani oleh 50 bed,” sebutnya dalam paparan publik perseroan, Jumat (27/5/2016).

Oleh karena itu, SAME mulai menggencarkan ekspansi. Setelah mengoperasikan rumah sakit ketiga di Cikarang, Jawa Barat pada April 2016, perseroan bakal membangun rumah sakit baru di Balikpapan, Kalimantan Timur. Rumah sakit keempat itu ditargetkan beroperasi pada tahun depan.

Adapun dua rumah sakit SAME lainnya berada di Pulo Mas di Jakarta dan Tangerang di Banten.

Selain itu, Wakil Presiden SAME Hassan Themas menyatakan pihaknya bakal meningkatkan layanan medis tersier kompleks dan terus memberikan layanan kesehatan yang berkualitas.

Dia menerangkan rumah sakitnya telah mendapatkan dan mempertahankan sertifikat KARS tingkat Paripurna untuk dua rumah sakit yang dikelola.

Perseroan juga telah meluncurkan lab kataterisasi di cardiac center Omni Hospital Pulo Mas dan Minimal Invasive Coronary Surgery (MICS), yaitu prosedur bedah jantung minimal invasive multivessel pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Sepanjang 2015, SAME membukukan pendapatan sebesar Rp515,09 miliar atau meningkat 24,3% secara year-on-year dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sekitar Rp414,41 miliar. Pertumbuhan didorong oleh kenaikan jumlah pasien dan kualitas layanan medis yang diberikan.

Di sisi profit, laba kotor tumbuh 24,5% menjadi Rp253,72 miliar dan laba bersih tercatat sebesar Rp56,61 miliar. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper