Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mengusulkan agar pelaku usaha industri mulai melirik Provinsi Banten sebagai kawasan baru Pusat Logistik Berikat.
Direktur Fasilitas Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Robi Toni mengatakan saat ini pemerintah tengah menyusun rencana menjadikan Indonesia menjadi hub Asia-Pasifik.
Menurut Robi hal tersebut bisa dimulai dengan cara membagi tingkat kepadatan ekspor-impor di Pelabuhan Tanjung Priok ke pelabuhan lain melalui pembangunan pusat logistik berikat (PLB).
“Ini peluang bagi Banten karena selama ini ekspor-impor di Tanjung Priok. Jadi ada peluang yang kami lihat di Pelabuhan Merak untuk menjadi area ekspor-impor, salah satu langkahnya dengan menimbun barang dengan PLB,” ungkap Robi, Rabu (25/5/2016).
Robi menyakini PLB bisa menjadi spoke di pelabuhan guna menurunkan dwelling time. PLB juga bisa mendekatkan customer dengan pasokan bahan baku industri, serta membuat kepemilikkan barang lebih fleksibel.
“Setiap PLB memang ingin kami sesuaikan masing-masing dengan spesifikasi industrinya. Industri disini jadi tidak harus menunggu barang baku dari luar terlalu lama,” jelasnya.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tangerang Hary Budi Wicaksono berharap pemerintah serius menggarap PLB di Banten. Menurut Hary pembukaan PLB akan membantu penyerapan tenaga kerja di Banten.
“Di Banten ada Pelabuhan Merak, semoga Merak ini bisa menjadi ekspor-impor sehingga Tanjung Priok kepadatannya bisa dialihkan, biaya logistik bisa turun, banyak tenaga kerja yang bisa diserap,” tuturnya.
Hary menyebut salah satu PLB yang perlu diprioritaskan dalam jangka waktu dekat adalah PLB untuk komponen produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hary menilai sektor UMKM adalah bisnis yang tak mudah goyah di tengah kondisi pasar yang tak stabil.
Staf Ahli Gubernur Banten bidang perekonomian, M Natsir Ali menyatakan Pemerintah Provinsi Banten bisa terbantu dengan PLB karena akan menciptakan banyak pengusaha baru dan menyerap tenaga kerja lebih banyak.
“PLB ini akan menciptakan pengusaha baru, tenaga kerja baru, jadi kami sangat berharap ada pengusaha yang mulai tertarik membuka PLB di Banten, kami harap sosialisasi ini bisa segera direalisasikan,” ungkap M Natsir.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Ali menyatakan Banten memiliki sejarah perdagangan yang berdampak besar bagi Indonesia. Mahendra optimistis jika pemerintah mau menggenjot pembangunan PLB di Banten, maka Indonesia bisa menjadi market baru industri di Asia.
“Minimal dengan banyak PLB dan gudang di Indonesia, kita tak perlu memakan waktu lama. Kalau bisa semua komoditas membuka gudang di Indonesia, sehingga Indonesia menjadi pemain baru distributor barang industri, bukan hanya Malaysia dan Singapura,” terang Mahendra.