Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DAMPAK APKIR DINI: Perusahaan Pembibitan Unggas Mengaku Rugi Rp900 M

Perusahaan pembibitan unggas atau breeder mengaku mengalami potensi kerugian hingga Rp900 miliar akibat proses apkir dini 6 juta parent stock.
Kandang ayam/Ilustrasi
Kandang ayam/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembibitan unggas atau breeder mengaku mengalami potensi kerugian hingga Rp900 miliar akibat proses apkir dini 6 juta parent stock.

Kerugian peerusahaan bisa bertambah apabila Komisi Pengawas Persaingan Usaha memberikan denda kepada breeder karena dianggap melakukan kartel.

Senior Vice President Head of Marketing & Sales Feed Division PT Japfa Comfeed Tbk., Budiarto Soebijanto mengatakan langkah apkir dini yang dicetuskan di beberapa pertemuan antara asosiasi perunggasan dengan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan tidak mengandung kesepakatan jahat.

Pasalnya, 17 perusahaan pengeksekusi apkir dini didera kerugian yang besar. “KPPU harusnya, dalam investigasinya, memasukkan nilai kerugian investasi breeder dalam pemusnahan parent stok,” katanya kepada Bisnis, Rabu (19/5/2016).

Investigator, lanjut dia, juga harus paham jika ada kelebihan stok anakan ayam usia sehari atau day old chicken (DOC) per minggunya di kalangan peternak. Untuk mengurangi oversupply DOC, breeder harus mengapkir indukan ayam atau parent stock minimal 6,8 juta perminggunya.

Adapun parent stock yang dipangkas yaitu usia produktif 40-50 minggu di mana harganya mahal. Apabila dikalkulasi, potensi kerugian yang didera breeder mencapai Rp900 miliar.

Dirjen PKH Muladno mengatakan apkir 6 juta unit itu dibagi ke 17 perusahaan pembibitan unggas berdasarkan market share setiap perusahaan.

PT Charoen Pokphand Jaya Farm Tbk., mendapat jatah apkir dini terbanyak yaitu 50,80%. Adapun PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk,. harus mengapkir 21,59% dari total 6 juta parent stock. Sementara itu, sisanya dibagi rata ke perusahaan lainnya dengan persentase 1% hingga 6%.

Koordinator Investigator Kasus Kartel Ayam Moh Noor Rofieq menyebut pihaknya masih menganggap kesepakatan yang dilakukan oleh pelaku usaha dan dirjen PKH adalah sebuah kartel.

Kendati persentase apkir dini ditentukan oleh Dirjen, namun penetuan jumlah stok apkir dini sebanyak 6 juta unit sepenuhnya ditentukan oleh kesepakatan breeder.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper