Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Karet Alam: Pengusaha Minta Inpres Penyerapan Serap Karet Petani Dipercepat

Pelaku usaha meminta Presiden mengeluarkan Inpres percepatan rencana pembelian karet alam oleh pemerintah guna mendongkrak konsumsi karet domestik, sekaligus menciptakan stabilitas harga.
Ilustrasi: Penggunaan aspal karet/westernpma.org
Ilustrasi: Penggunaan aspal karet/westernpma.org

Bisnis.com, PADANG - Pelaku usaha meminta Presiden mengeluarkan Inpres percepatan rencana pembelian karet alam oleh pemerintah guna mendongkrak konsumsi karet domestik, sekaligus menciptakan stabilitas harga.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatra Barat Zarfian mengatakan serapan konsumsi domestik perlu ditingkatkan mengingat harga ekspor karet yang berfluktuatif.

“Komitmennya pemerintah mau serap 550.000 ton karet untuk pembangunan infrastruktur, seperti dock fenders, dan campuran aspal karet. Tetapi realisasinya belum tampak,” katanya kepada Bisnis, Selasa (3/5/2016).

Dia mengatakan pemerintah perlu mempercepat rencana pembelian karet alam milik rakyat itu agar fluktuasi harga yang terus menurun sejak tiga tahun terakhir bisa ditekan.

Apalagi, sejak bulan lalu, tiga negara penghasil karet dunia, Indonesia, bersama Thailand dan Malaysia menahan ekspor sementara sampai Agustus, sembari menunggu harga karet global kembali stabil.

Zarfian mengungkapkan serapan karet domestik baru berkisar 17% dari total produksi karet petani yang mencapai 3,2 juta ton per tahun, atau baru terserap 600.000 ton hingga 700.000 ton saja per tahun.

“Itu [konsumsi domestik] kan kecil, kami dorong supaya lebih meningkat, sehingga mengurangi ketergantungan eskpor,” katanya.

Dia juga sepakat jika pemerintah menggenjot pengembangan hilirisasi produk berbasis karet yang lebih beragam di Tanah Air, yang berpotensi meningkatkan konsumsi karet lokal.

Sebelumnya, pemerintah berencana meningkatkan serapan konsumsi domestik dengan menggunakan bahan baku karet menjadi bagian material pembangunan infrastruktur, seperti campuran aspal dan penggunaan karet lainnya.

Tjahya Widayanti, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan mengatakan pemerintah tengah mengkaji peningkatan konsumsi karet domestik melalui penggunaan bahan berbasis karet di sejumlah bidang.

“Masih dilakukan pengkajian. Yang jelas pemerintah sedang mengupayakan peningkatan serapan konsumsi karet domestik,” katanya.

Dia menuturkan sudah melihat hasil penelitian tarkait produk-produk yang berbahan baku karet untuk didorong menjadi hilirisasi industri karet, sehingga produk karet lokal memiliki nilai tambah.

Termasuk juga serapan dari pemerintah untuk dimanfaatkan sebagai bagian material pembangunan infrastruktur dermaga, perkapalan, rel kereta api, jalan raya, dan infrastruktur lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper