Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GAPKI Minta Moratorium Sawit Dipertimbangkan

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia meminta pemerintah dapat melibatkan pelaku usaha untuk mempertimbangkan kembali penetapan moratorium pembukaan lahan baru tanaman kelapa sawit.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia meminta pemerintah dapat melibatkan pelaku usaha untuk mempertimbangkan kembali penetapan moratorium pembukaan lahan baru tanaman kelapa sawit.

Sekretaris Jenderal GAPKI Togar Sitanggang mempertanyakan apakah kebijakan moratorium tersebut perlu diterapkan atau tidak.

"Perlukan moratorium ini? Alasannya ekonomi dunia sedang melambat sehingga permintaan dari Eropa dan China melambat. Tapi di sisi lain, karena kondisi cuaca, pasokan terbatas dan berkurang. Harga bisa melambung tinggi," ujarnya dalam acara Workshop Gambut untuk Budidaya Sawit yang Berkelanjutan, Selasa (26/4/2016).

Dia menyatakan pihaknya telah mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo terkait hal tersebut.

Dalam surat, GAPKI memaparkan alasan agar penerapan moratorium perlu dipertimbangkan kembali.

Mengutip data Badan Pusat Statistik, Togar menuturkan nilai ekspor dari kelapa sawit pada 2015 mencapai US$18,6 miliar.

Hal tersebut membuktikan bahwa komoditas tersebut menjadi penyumbang devisa terbesar di Indonesia.

"Nilai ekspor sawit sudah melampaui migas, dan sawit menjadi yang paling tinggi. Selain itu, jumlah ekspor tersebut belum termasuk hasil ekspor dari produk oleochemical dan biodiesel," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatia Qanitat
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper