Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AirAsia Siap Tambah Rute Baru Internasional

AirAsia berencana menambah rute dan frekuensi penerbangan internasional pada tahun ini, seiring dengan dicabutnya pembekuan izin terbang pada rute Surabaya-Singapura sejak awal 2015.
Air Asia/en.wikipedia.org
Air Asia/en.wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA—Maskapai berbujet murah, Indonesia AirAsia berencana menambah rute dan frekuensi penerbangan internasional pada tahun ini, seiring dengan dicabutnya pembekuan izin terbang pada rute Surabaya-Singapura sejak awal 2015.
 
Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko mengatakan AirAsia sudah menerima surat pencabutan izin terbang dari Kementerian Perhubungan untuk rute Surabaya-Singapura tersebut sejak pekan lalu.
 
“Namun, saat ini kami belum mengkaji, apakah akan menjalankan rute itu kembali atau tidak. Karena saat rute itu di freeze, kami alokasikan jam terbang itu ke rute yang lainnya, dimana pasarnya juga bagus,” katanya di Jakarta, Kamis (07/04).
 
Sunu menuturkan AirAsia tengah mempertimbangkan untuk menambah rute dan frekuensi terbang pada rute internasional tahun ini, terutama dari Indonesia Timur. Menurutnya, pasar Indonesia Timur saat ini cukup prospektif.
 
Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga tengah memperpanjang landasan pacu di bandara-bandara Indonesia Timur. Dia menilai langkah pemerintah tersebut cukup positif dalam membuka pasar pengguna jasa angkutan udara lebih banyak.
 
“Saya support betul ini. Karena bagaimana pun market di tengah dan barat [Indonesia] ini sudah crowded. Sementara, timur itu terkendala landasan pacu, sehingga hanya pesawat-pesawat jenis tertentu saja yang bisa,” ujarnya.
 
Sunu menjelaskan sebagian besar rute internasional yang diincar yakni negara-negara ASEAN. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan AirAsia juga mengincar pasar lebih jauh, atau beyond ASEAN.
 
Dia menambahkan AirAsia saat ini tengah menunggu izin fifth freedom untuk penerbangan beyond ASEAN tersebut. Ditanya mengenai pasar di Eropa, dia mengklaim AirAsia saat ini belum berencana membuka layanan penerbangan kesana.
 
Di sisi lain, Sunu optimistis kinerja AirAsia pada tahun ini akan lebih baik ketimbang tahun lalu. Menurutnya, tingkat keterisian pesawat atau load factor AirAsia pada kuartal pertama ini mencapai 80%.
 
“Saya kira data BPS [Badan Pusat Statistik] soal pertumbuhan penumpang itu benar. Kalau mau jujur, biasanya kan awal tahun ini low season, nah ini justru enggak kerasa. Saya jadi lebih optimistis pada tahun ini,” tuturnya.
 
Sunu menilai masyarakat sudah menerima nilai mata uang rupiah saat ini, sehingga pengeluaran sudah kembali seperti semula. Selain itu, meningkatnya bepergian juga disebabkan belanja pemerintah yang sudah cair di awal tahun ini.
 
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo mengatakan Indonesia AirAsia telah menindaklanjuti seluruh rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
 
Dengan demikian, maskapai tersebut sudah diperbolehkan untuk menerbangi rute Surabaya-Singapura itu kembali. Sebelumnya, pesawat Indonesia AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 mengalami insiden fatal pada akhir 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper