Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menanti Kembalinya Ekspatriat di Kawasan Kemang

Meski penurunan terhadap industri minyak dan gas berimbas pada melemahnya pasar properti khususnya ruang perkantoran dan hunian ekspatriat yang turun hingga 33% sepanjang 2015 (data Colliers Internasional Indonesia), tetapi ke depan pengembang optimis kondisi segera berbalik.
Kawasan Kemang Jakarta Selatan/indonesia.travel
Kawasan Kemang Jakarta Selatan/indonesia.travel

Bisnis.com, JAKARTA — Meski penurunan terhadap industri minyak dan gas berimbas pada melemahnya pasar properti khususnya ruang perkantoran dan hunian ekspatriat yang turun hingga 33% sepanjang 2015 (data Colliers Internasional Indonesia), tetapi ke depan pengembang optimis kondisi segera berbalik.

Managing Director Synthesis Residence Kemang Mandrowo Santoso mengatakan para ekspatriat akan segera memenuhi Indonesia kembali seiring dibukanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dia menambahkan tak hanya ekspatriat dengan kelas atas yang datang bahkan sampai tingkat pekerja rumah tangga (PRT).

"Kami tidak menampik penurunan ekspatriat beberapa tahun terakhir ini, tetapi dengan dibukanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini dan kebijakan kepemilikan hunian asing sebentar lagi kami optimis banyak ekspatriat yang datang ke Indonesia lagi ya dalam dua tahun ini," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (22/3/2016).

Dengan berbagai kepercayaan di atas, kata Mandrowo, perusahaan yakin apartemen mewah Synthesis Residence Kemang dengan konsep etnik modern akan terserap pasar 100% pada tahun ini. Dia menambahkan dalam memilih hunian, saat ini investor maupun ekspatriat tidak hanya melihat posisi hunian tetapi juga konsep di dalamnya.

Menurut Mandrowo, ekspatriat Kemang sejauh ini didominasi oleh ekspatriat dari wilayah Barat atau Eropa dan sekitarnya. Masyarakat tersebut biasanya senang dengan budaya unik yang dimiliki Indonesia. Sedangkan ekpatriat Asia seperti Jepang dan Korea yang mulai banyak memenuhi Kemang juga memiliki karakteristik senang melihat berbagai ornamen khas Nusantara.

Untuk itu, Synthesis Residence Kemang yang akan dibangun pada semester II/2016 ini memiliki konsep nuansa tradisional yang alami dan modern. Mengusung nuansa Jawa, setiap tower akan menampilkan fasad berhias batik kawung.  Area drop off di antara Tower Nakula dan Sadewa berbentuk rumah joglo, sementara di depan rumah joglo ditempatkan patung bancak doyo.

“Kesemuanya memiliki simbol yang berarti hidup berimbang dan penuh kebahagiaan. Filosofi ini diharapkan dapat menjadi cerminan para penghuni apartemen nantinya,” ujar Mandrowo.

Apartemen mewah ini dibangun di atas lahan seluas 2 hektare dengan posisi antara Kemang dan TB Simatupang tepatnya di Jalan Ampera Raya. Apartemen ini akan memiliki tiga tower yakniArjuna, Nakula, dan Sadewa.

Tower Nakula dan Sadewa memiliki tinggi 29 lantai dengan total 700 unit apartemen. Tersedia beberapa tipe unit yakni 1 bedroom (32 m2), 2 bedroom (54 m2 – 73 m2), dan 3 bedroom (102 m2 – 107 m2). Harga setiap unitnya berkisar Rp1,1 miliar –  Rp3,8 milar.

Dipasarkan sejak Mei tahun lalu tower Sadewa terjual 90%, sedangkan tower Nakula telah terserap pasar 40% sejak dirilis September 2015.

Mandrowo mengatakan untuk memberi kepercayaan investor dalam menyalurkan uangnya perusahaan memberikan salah satu penawaran yakni buy back guarantee. Artinya Synthesis Residence menjanjikan uang kembali seutuhnyajika serah terima tidak sesui waktu yang dijanjikan.

"Selain produk yang menarik investor saat ini membutuhkan jaminan keamanan untuk melindungi uangnya," ujarnya.

Untuk nilai investasi, kata Mandrowo, perusahaan masih menghitung mengingat belum ada perencanaan untuk pembangunan tower Arjuna. “Sejauh ini masih melihat pasar, jadi belum tahu akan dibangun kapan tetapi nanti jika Arjuna dibangun total unit ada 1.100 dengan konsep serupa tower sebelumnya tetapi lebih luas pada setiap unitnya,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper