Bisnis.com, JAKARTA – US Meat Export Federation memprediksi Asia bersiap untuk mengalihkan impor daging sapinya ke Amerika Serikat dari sumber pasokan Australia yang memiliki harga jauh lebih tinggi.
CEO US Meat Export Federation Philip Seng mengatakan menyebutkan bahwa Jepang, sebagai importir sapi terbesar di Asia, kemungkinan akan menjadi pasar yang paling cepat menyerap pasokan daging dari AS tahun ini, dengan prediksi peningkatan impor 9%. Penjualan ke Korea Selatan dan Taiwan juga akan meningkat.
“Kami memiliki pasokan berlebih, dan harga akan turun. Produk Australia di pasaran akan berkurang. Ketika harga mereka naik, kami cukup kompetitif untuk bersaing dengan Australia,” kata Seng dalam interview di Tokyo. Kamis (18/3/2016).
Ekspor daging sapi Australia turun hampir 9% sejak 1 Juli tahun lalu karena penurunan produksi. Di saat yang sama, harga naik hingga 38% dalam satu tahun terakhir berdasarkan data Eastern Young Cattle Indicator, Australia. Sedangkan harga sapi di bursa Chicago justru turun 10%.
Menurut Departemen AS, produksi daging AS tahun ini akan meningkat untuk pertama kalinya sejak 2010. Amerika Serikat merupakan eksportir sapi dan anakan terbesar pada tahun lalu, sedangkan Australia menempati posisi kedua terbesar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel