Bisnis.com, JAKARTA—Kalangan broker properti menilai penjualan properti Jakarta tahun ini masih akan lebih didominasi sektor residensial, sedangkan sektor komersial masih melanjutkan tekanan sejak tahun lalu.
Ketua DPD Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) DKI Jakarta Lukas Bong mengatakan ada indikasi kuat pasar properti tahun ini akan mulai membaik setelah terpukul cukup parah sepanjang tahun lalu.
Dia menilai di kuartal pertama tahun ini setidaknya ada peningkatan penjualan 5% hingga 10% lebih tinggi dibandingkan penjualan di periode yang sama tahun lalu. Peningkatan tersebut terutama terjadi di sektor residensial.
Di awal tahun, sejumlah besar proyek residensial mulai diluncurkan sejumlah pengembang, khususnya di wilayah penyangga Jakarta. Umumnya, sektor yang disasar masih dari kelas menengah ke bawah, dengan tawaran produk seharga di bawah Rp500 juta.
Sementara itu, permintaah di sektor komersial, terutama perkantoran, masih akan menunjukkan pelemahan. Permintaan untuk ruang kantor terpapar resiko perekonomian global, terutama akibat pelemahan harga minyak dan mineral.
Sementara itu, di segmen ritel pun tidak ada pertumbuhan yang berarti karena tertahannya ekspansi peritel akibat lemahnya daya beli. Pertumbuhan untuk mall dan pusat perbelanjaan baru menurutnya hanya sekitar 5% tahun ini.
“Komersial di 2015 itu peningkatannya kurang sekali dibandingkan tahun sebelumnya karena indikator bisnisnya ditentukan perekonomian global,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (17/3/2016).