Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Usul Pembentukan Badan Dewan Logistik Nasional

Guna melakukan peningkatan kinerja logistik di Indonesia, Kamar Dagang dan Industri Indonesia ingin mengajukan pembentukan Badan Dewan Nasional Logistik untuk mengawasi sektor rantai pasokan tersebut.
Tumpukan peti kemas di Tanjung Priok/Ilustrasi-Bisnis.com
Tumpukan peti kemas di Tanjung Priok/Ilustrasi-Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Guna melakukan peningkatan kinerja logistik di Indonesia, Kamar Dagang dan Industri Indonesia ingin mengajukan pembentukan Badan Dewan Nasional Logistik untuk mengawasi sektor rantai pasokan tersebut.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Logistik dan Pengelolaan Rantai Pasokan Rico Rustombi menyatakan permasalahan ego sektoral untuk merumuskan implementasi Sistem Logistik Nasional (Sislognas) bisa diselesaikan dengan pembentukan sebuah lembaga pengawas kinerja pemerintah.

“Lebih baik disusun sebuah lembaga bernama Badan Dewan Logistik Nasional yang bisa mengukur tingkat kinerja setiap kementerian yang memiliki kinerja distribusi,” kata Rico kepada Bisnis, Senin (29/2/2016).

Usul pembentukkan lembaga tersebut rencananya akan dilaporkan oleh Kadin kepada Kementerian Koordinator Perekonomian. Rico optimistis pada rencana tersebut mengingat upaya penyusunan Undang-Undang Logisitk atau bahkan kementerian teknis baru sektor logistik akan memakan waktu yang lebih lama. Dia berharap lembaga ini bisa mengarahkan program prioritas setiap kementerian teknis selaras dengan Kemenko Perekonomian.

“Lembaga ini bisa merekomendasikan kepada kementerian teknis, jadi lebih menjadi lembaga pengawas agar mandat dari Kemenko perekonomian itu bisa dijalankan, selama ini tidak ada yang mengontrol,” jelas Rico.

Badan Dewan Logistik Nasional ini adalah pengganti dari berbagai usulan UU yang pernah dibahas oleh pelaku usaha logistik yang membutuhkan kejelasan payung hukum dari pemerintah. Menurut Rico, benturan kepentingan untuk perumusan Sislognas bukan hanya terkendala dari ego sektoral kementerian, tetapi juga ego sektoral dari pemerintah daerah.

“Untuk komponen dalam Badan Dewan Logistik Nasional ini masih kami godok kembali, karena kami ingin menyusun tim yang berkapasitas untuk memberikan penilaian sesuatu parameter bagi setiap kementerian teknis,” tuturnya.

Rico berharap dengan lembaga ini, pemerintah bisa merumuskan kebijakan secara lebih komprehensif. Dengan demikian implementasi Sislognas bisa tercapai dengan baik dan harmonis sesuai dengan regulasi.

“Jadi kami ingin lembaga ini masuk dalam policy direction, dimana memberikan anjuran kepada pemerintah dalam menyusun program Sislognas,” terang Rico

Sekretaris Tim Ahli Sislognas Nofrisel mengatakan pihaknya sudah menyamakan persepsi terkait pengembangan logistik sampai 10 tahun ke depan dalam 3 tahap. Nofrisel menyebut, tahap pertama adalah selama 2011-2015 sebagai tahap penguatan sistem logistik domestik.

“Sasaran ini bertujuan agar sistem logistik nasional yang efektif dan efisien dalam rangka mencapai locally integrated dan mewujudkan landasan yang memadai untuk berintegrasi dengan jejaring logistik Asean,” ujar Nofrisel.

Tahap kedua selama periode 2016-2020 tentang integrasi jejaring logistik Asia Tenggara. Tujuan dari tahap ini adalah memperkokoh integrasi dan koordinasi dengan negara tetangga guna mewujudkan cita-cita globally connected.

Tahap ketiga adalah periode 2021-2025 adalah pencapaian target beroperasinya Sislognas yang terintegrasi dengan jejaring logistik global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper