Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Kestabilan Harga, Bali Lepas Beras untuk Pasar Murah Rp8.300/Kg

Pemprov Bali dan Bulog akan mulai melepaskan beras untuk pasar murah seharga Rp8.300 per kg guna menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok.
Pasar murah sembako/Antara
Pasar murah sembako/Antara

Bisnis.com, DENPASAR - Pemprov Bali dan Bulog akan mulai melepaskan beras untuk pasar murah seharga Rp8.300 per kg guna menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok.

Wakil Gubernur I Ketut Sudikerta menegaskan‎ keputusan itu diambil untuk melindungi tingkat daya beli masyarakat menjelang datangnya hari raya keagamaan pada Februari, dan Maret.

"Ini situasional, agar daya beli masyarakat terjangkau, karena tingginya permintaan akan membuat harga kebutuhan pokok melambung," ujarnya usai rapat TPID, Kamis (28/1/2016).

Menurutnya,‎ harga kebutuhan pokok di Bali berpotensi naik, karena pada Februari ada Hari Raya Galungan, dan hari raya keagamaan lain pada Maret. Sementara itu, pemenuhan pasokan kebutuhan mengantisipasi perayaan tersebut mulai terancam sejumlah kendala.

Salah satunya, siklus La Nina yang berpotensi membuat gagal panen sehingga menyebabkan tersendatnya distribusi kebutuhan pokok.

Selain itu, ambruknya Jembatan Dangin Tukad Aya di Jembrana yang berpotensi membuat pasokan barang dari Jawa ke Bali tersendat. Akibat putusnya jalur utama penghubung Gilimanuk-Denpasar tersebut, antrian sejumlah truk pengangkut‎ barang terjadi di Jembrana.

Perbaikan jembatan tersebut paling cepat baru akan selesai dalam 14 hari ke depan.‎ Jika penumpukan kendaraan itu terus terjadi, maka bukan tidak mungkin distributor dikhawatirkan menaikkan harga kebutuhan pokok dengan alasan biaya transportasi membengkak.

Bahkan, yang terparah adalah distributor melakukan penimbunan barang kebutuhan pokok.

Agar hal itu tidak terjadi, kata dia,‎ pihaknya mengeluarkan ketetapan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras operasi pasar seharga Rp8.300. Dengan mematok harga jauh di bawah yang berlaku di pasar saat ini, masyarakat diyakini tetap mampu membeli kebutuhan pokok.

Dia menegaskan HET tersebut hanya diperuntukkan bagi beras operasi pasar dan bukan kepada pedagang. Pasalnya, jika diberlakukan ke pedagang dengan rentang waktu mendesak dikhawatirkan justru akan menimbulkan gejolak.

‎Rencananya, operasi pasar akan dilakukan dalam waktu dekat di sembilan kabupaten dan kota dengan menggandeng Bulog dan Pertamina. Selain operasi pasar murah, untuk mengantisipasi aksi penimbunan yang dapat membuat harga melonjak, pihaknya akan gencar melakukan pengawasan.

"Kami akan gabungan melibatkan aparat keamanan untuk memastikan tidak ada penimbunan. Kalau ada, siap kenakan sanksi," jelasnya.

‎Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Dewi Setyowati mengingatkan besarnya potensi kenaikan bahan kebutuhan pokok dalam beberapa bulan ke depan. Selain dampak cuaca dan bencana alam, menumpuknya hari raya juga akan memacu kenaikan harga. 

Karenanya, masyarakat perlu diberi pemahaman agar tidak jor-joran dalam merayakan hari-hari besar keagamaan. Dia mengusulkan agar perusahaan yang angkutannya tertahan antrian di Jembrana, untuk menjemput.

Penuturan Kadis Perindustrian dan Perdagangan Bali Ni Wayan Kusumawathi pada saat ini harga kebutuhan pokok masih relatif stabil. Meskipun demikian, komoditas seperti beras premium sudah mencapai Rp9.500 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper