Bisnis.com, JAKARTA – Sahid Group berencana memulai pembangunan dua kondominium hotel (kondotel) di dua lokasi berbeda yakni Semarang dan Timika pada semester II 2016 ini.
Vice President Director Sahid Group Haryadi B Sukamdani mengatakan Semarang akan ditambah apartemen sebanyak 400 unit dan kondotel tersebut masing-masing berisi 200 unit.
“Untuk nilai investasi dan jual segala macamnya di Timika masih dalam tahap perhitungan, di sana tentu akan memakan biaya yang lebih besar dibanding daerah lain,” katanya saat ditemui di Jakarta, Selasa (19/1/2016).
Proyek Sahid Apartment and kondotel di Semarang akan menempati lahan seluas 3.500 meter persegi di jalan Setiabudi Semarang. Konsep proyek tersebut merupakan bangunan terpadu (mixed use), yang terdiri dari total 24 lantai.
Selain itu, satu kondotel Griyadi Hotel di Bangka juga sedang tahap pembangunan sejak Desember lalu. Pembangunan hotel yang bertaraf bintang dua tersebut menempati lokasi yang premium di Bangka. Jumlah kamar yang disediakan dalam hotel tersebut sekitar 100 kamar.
Pembangunan ketiga proyek tersebut merupakan bagian dari rencana perseroan untuk membangun sebanyak sebelas proyek hingga 2018.
Sahid Jaya saat ini telah mengelola sebanyak 14 hotel dengan jumlah kamar beroperasi mencapai 2.718. Dalam kurun waktu tiga tahun mendatang jumlah tersebut akan bertambah menjadi 3.723 kamar, hingga total akan menjadi 6.441 kamar secara betahap.
Selain hotel yang dikelola sendiri, perseroan juga mengoperasikan perhotelan milik investor. Hotel yang terdiri dari hotel kelas bintang lima, bintang empat, bintang tiga, dan budget tersebut tersebar di seluruh Indonesia.
Terkait hotel bujet Sahid di Surabaya pihaknya juga masih dalam menghitung kembali dan merancang ulang guna menentukan pasar yang tepat sasaran.
Diketahui sebelumnya, hotel bujet Sahid di Surabaya berencana membangun kondotel dan hotel bujet yang konstruksinya bakal dimulai pada April 2015. Proyek kondotel itu berada di samping Hotel Sahid Surabaya.
Proyek Sahid Condotel Surabaya (SSC) tersebut akan memiliki 160 unit, sedangkan apartemen yang berada di atas kondotel akan memiliki 272 unit, dengan total tinggi bangunan 37 lantai. Sementara untuk hotel budget Sahid Griyadi Surabaya yang berada persis di seberang Sahid Hotel itu akan memiliki 120 kamar.
Dalam proyek itu, Sahid telah merencanakan konsep bangunan yakni konsep Hasto Broto, atau suatu falsafah Jawa yang menggambarkan delapan manifestasi dari Tuhan di alam semesta ini, misalnya dari unsur bumi, matahari atau angin.
Proyek itu pun sebelumnya telah dihitung dan bakal menghabiskan investasi Rp450 miliar untuk kodotel dan apartemen, sedangkan Rp42 miliar untuk pembangunan hotel budget.
“Kita juga akan lihat sampai kira-kira semester II jika keadaan sudah memungkinkan hotel tersebut akan kembali dilanjutkan pembangunannya,” ujar Haryadi.
Namun, meski menunda pembangunan proyek hotel di Surabaya, Sahid Group tidak berhenti untuk mengembangkan hotel-hotel di daerah lainnya.
Pada tahun ini rencanannya akan ada empat hotel Sahid baru maupun eksisting yang siap beroperasi. Adapun empat hotel tersebut di antaranya, Sahid Raya Yogyakarta yang sebelumnya memiliki 265 kamar dan eksisting 80 kamar, akan menjadi 600 kamar dan bakal beroperasi pada Maret 2016, kemudian Sahid Eminence Ciloto, Bogor dengan jumlah 365 kamar bakal beroperasi pada Maret 2016.
Sedangkan Sahid Jatinangor Bandung, hotel bintang 3 ada 259 kamar serta Sahid Selyca Samarinda yang merupakan hotel bintang 4 dengan dan memiliki 132 kamar.
Terkait renovasi Grand Sahid Jaya yang berada dalam pengembangan Sahid City, Haryadi mengatakan tidak akan melakukan perombakan total. Hanya akan direnovasi menjadi lebih modern. “Sahid City kemungkinan masih akan diproses awal tahun depan tetapi bisa berubah waktunya,” pungkasnya.