Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi industri penyamakan kulit menyatakan, bahwa pasar Asean masih terbuka lebar dengan sedikitnya pelaku industri di regional yang bermain di sektor penyamakan kulit tersebut.
Ketua Asosiasi Penyamakan Kulit Indonesia (APKI) Sutanto Haryono menjelaskan, bahwa secara global, Indonesia termasuk dalam tiga besar produsen kulit selain China dan Vietnam. Sedangkan di Asean, satu-satunya pesaing yang cukup kuat hanyalah Thailand.
“Kami harap anggota kami bisa lebih gencar untuk ekspansi ke Asean. Karena di Asean memang tidak banyak negara yang punya basis kulit,” ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.
Dia menjelaskan, bahwa dari seluruh anggota di Asia Tenggara, negara yang memiliki industri penyamakan kulit yang cukup kuat hanyalah Indonesia dan Thailand. Selain itu, Filipina dan Myanmar juga mulai mengembangkan dalam kapasitas yang masih minim.
“Kalau direct competitor di Asean itu utamanya Thailand. Mereka juga sebenarnya fokusnya ke bahan baku sepatu untuk kebutuhan dalam negeri dan selain itu untuk industri sepatu di China,” ujarnya.
Menurutnya, peluang ini mesti dimanfaatkan dengan menggencarkan penjualan ke seluruh negara Asean. Pasalnya, selama ini produsen kulit masih berfokus untuk menyuplai kebutuhan dari industri lokal maupun negara produsen sepatu global yakni China dan Vietnam.
“Belum banyak yang memanfaatkan potensi pasar ini. Karena selama ini sudah ada pasar tradisional di dalam negeri, sudah nyaman bagi para industriawan, sehingga kurang sadar ada potensi lain di Asean yang bisa digarap,” katanya.