Bisnis.com, JAKARTA—Dugaan penggunaan jet pribadi pejabat di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dinilai harus diusut tuntas karena berpotensi memperoleh suap dan menjual kekayaan negara kepada asing.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Independen Nusantara Yasin Muhammad menuturkan pejabat negara tidak bisa dibenarkan, jika terbukti menggunakan fasilitas jet pribadi milik investor asing yang dikhawatirkan bisa memengaruhi pengambilan keputusan pembangunan kilang gas Blok Masela.
“Jika memang benar Direktur Hulu Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto menggunakan fasilitas jet pribdi dari Inpex Corporation selaku pemenang tender Blok Masela, maka tentu sangat mengecewakan dan harus diusut tuntas,” katanya, Rabu (13/1/2016).
Menurut Yasin, pejabat negara dalam melakukan perjalanan dinas sudah jelas dibiayai oleh negara. Jika fasilitas jet pribadi tersebut berkaitan dengan memuluskan pengelolaan Blok Masela, maka harus diusut tuntas karena berpotensi adanya praktik suap.
Penegasan Yasin Muhammad ini menanggapi beredarnya foto Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto bersama pramugari cantik di dalam jet pribadi yang membuat heboh jagat twitter.
Dalam keterangan foto yang diunggah akun twitter@energibebas, Senin (11/1/2016), tertulis di sana jet pribadi itu milik bos perusahaan minyak dan gas.
Sementara itu, Djoko Siswanto kepada salah satu media membantah jika ia menggunakan jet pribadi. “Itu berita bohon, dan tidak benar,” kata Djoko kepada sebuah media, Senin (11/1/2016).
Djoko mengakui foto yang beredar di media sosial memang dirinya. Namun, ia membantah pesawat yang dinaikinya merupakan jet pribadi milik salah seorang pengusaha migas. “Itu hanya pesawat biasa yang dicarter untuk umum dan bukan jet pribadi,” tambahnya.
Bantahan juga disampaikan Menteri ESDM Sudirman Said dalam keterangan persnya, Selasa (12/1/2015).
Dia membantah telah menggunakan pesawat jet pribadi untuk kegiatan pelesiran setelah beredarnya foto Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto.
Sudirman mengakui dirinya ikut serta dalam rombongan tersebut untuk menemui bupati, DPRD, tokoh masyarakat, Pangdam Pattimura, Gubernur Maluku, Kepala Perwakilan BPKP, dan berbagai stakehorders proyek Blok Masela untuk mendengarkan masukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
