Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT POS Indonesia Targetkan Pertumbuhan Sebesar 25%

PT Pos Indonesia menargetkan pertumbuhan industri jasa pos 2016 sebesar 25%
Bisnis.com, JAKARTA PT POS Indonesia menargetkan pertumbuhan industri jasa pos 2016 tumbuh sejumlah 25% dari tahun lalu
 
Direktur Surat dan Paket PT Pos Indonesia Agus Handoyo mengatakan pihaknya optimistis menargetkan pertumbuhan laba tahun ini harus naik 25% dari tahun sebelumnya.
 
Target kami naik 25%, dari pertumbuhan tahun lalu yang sekitar Rp4,7 triliun sampai Rp5 triliun, ungkap Agus saat dihubungi Bisnis, Senin (11/1/2015).
 
Tahun ini PT POS Indonesia akan meningkatkan kualitas dan kuantitas kurir jasa paket, sector keuangan, dan logistik.
 
Sementara itu, untuk menanggapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Agus mengakui PT POS Indonesia sudah melakukan sertifikasi profesi bagi jasa kurir dan bekerjasama dengan Badan Nasionak Sertifikasi Profesi (BNSP) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
 
Kami juga memiliki sendiri Yayasan Pendidikan PT POS Indonesia, Politeknik PT POS Indonesia, yang mana bekerjasama dengan pos dan perusahaan dengan jasa kurir ekspres lain untuk meningkatkan kualitas pelayanan, terangnya.
 
Agus pun mengklaim sampai saat ini masih banyak pelajar yang melanjutkan sekolah ke Yayasan Pendidikan PT Pos ataupun Politeknik PT Pos. Oleh sebab itu Agus optimistis PT Pos tidak mengalami kekurangan sumber daya manusia ke depannya.
 
Dia tak menampik bahwa saat ini industri pos dan jasa ekspres tengah bersaing dengan sejumlah jasa kurir terbaru berbasis aplikasi, yakni Go-Box sebagai salah satu layanan Go-Jek, dan Grab Express layanan dari Grab Taxi.
 
Kondisi ini menyebabkan sebagian pangsa pasar PT POS akan beralih kepada layanan aplikasi tersebut. Agus pun mengaku sudah mengembangkan produk yang ada dengan transaksi berbasis android untuk memudahkan konsumen.
 
Pembayarannya nanti bisa berbasis online, dan kami juga akan mengembangkan bisnis e-commerce, tambahnya.
 
Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Budi Paryanta mengatakan tengah menyiapkan sejumlah masukkan atas regulasi yang mengawasi industri pos.
 
Kami menyiapkan masukkan kepada pemerintah untuk merevisi UU Nomor 38 tentang pos, termasuk produk undang-undang turunannya akan seperti apa, ungkap Budi ketika dihubungi Bisnis
 
Pasalnya, revisi regulasi tentang pos itu diharapkan bisa membantu mendongkrak pertumbuhan industri pos di masa yang akan datang. Dengan demikian suasana bisnis yang kondusif akan menciptakan suasana industri jasa pos yang bersahabat.
 
Budi pun mengakui Asperindo tidak membahas secara spesifik target pertumbuhan yang harus bisa dicapai setiap perusahaan industri jasa pos anggota Asperindo. Menurutnya, Asperindo cukup memberikan sejumlah imbauan agar setiap anggota bisa bersaing secara sehat tahun ini menciptakan inovasi-inovasi bisnis baru mengingat sejumlah pas industri jasa pos pada 2016 mulai beralih kepada jasa kurir baru berbasis aplikasi.
 
Kami tidak mungkin menghalangi industri baru ini, tetapi kami akan meminta semua anggota Asperindo untuk mengimbangi layanan dengan industri terkini agar tetap bisa bersaing dengan pelaku-pelaku baru di lapangan, terang Budi.
 
Menurutnya, hal tersebut akan tercapai juga jika setiap anggota Asperindo sudah menyiapkan sumber daya manusianya dengan baik. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan, perusahaan logistik bisa bekerjasama mendirikan program diploma satu bidang logistik.
 
Kami sudah mencanangkan kursus kilat yang berbasis keterampilan bagi SDM jasa kurir, nanti dibanti oleh Kementerian Perindustrian, kami juga akan menerbitkan sertifikasi khusus sesuai standar MEA, tandasnya.
 
Tak hanya MEA, agenda lain yang akan dibahas dalam Musyawarah Nasional (Munas) Asperindo 2016 adalah tentang regulated agents. Menurut Budi, kebijakan regulated agents selama ini masih kurang kondusif karena hanya mementingkan sisi bisnis saja, belum menyentuh sisi jaminan keamanan dengan baik.
 
Harusnya yang menjadi nafas utama pergudangan adalah soal keamanannya, maka kami akan menyusun saran kepada pemerintah dan PT Angkasa Pura untuk memperkuat orientasi mengambil laih kegiatan melalui APBN dan menindak tegas pelanggaran yang kerap terjadi, paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper