Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bioteknologi Perkuat Daya Saing Industri Penyamakan Kulit

Pemanfaatan enzim protease pada industri penyamakan kulit dinilai bisa memperkuat daya saing industri dengan mengurangi porsi impor bahan baku kimia serta menghemat biaya produksi hingga 20%.
Usaha penyamakan kulit./Ilustrasi
Usaha penyamakan kulit./Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Pemanfaatan enzim protease pada industri penyamakan kulit dinilai bisa memperkuat daya saing industri dengan mengurangi porsi impor bahan baku kimia serta menghemat biaya produksi hingga 20%.

Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Eniya Listiani Dewi menjelaskan bahwa selama ini industri penyamakan kulit hampir bergantung sepenuhnya pada produk impor untuk memproses produknya.

“60% menggunakan bahan kimia dan 40% bahan nabati, yang keseluruhannya impor. Dengan enzim protease, biaya produksi bisa turun hingga 20%, kita bisa melakukan substitusi impor, dan tentunya lebih ramah lingkungan karena bahan bakunya dari limbah pabrik gula,” jelasnya dalam acara Refleksi Akhir Tahun BPPT, Senin (21/12/2015).

Dia mengatakan bahwa BPPT telah bekerja sama dengan PT Petrosida Gresik, anak perusahaan dari BUMN PT Petrokimia Gresik, untuk mengembangkan industri enzim. Hasil produksi dari Petrosida saat ini telah digunakan oleh salah satu perusahaan penyamakan kulit nasional yakni PT Rajawali Tanjungsari.

“Ini merupakan industri enzim pertama di Indonesia, dengan kapasitas 3 ton liter enzim per hari. Penggunaan enzim ini ramah lingkungan karena berasal dari mikroba sehingga bisa mengurangi penggunaan bahan kimia,” katanya.

Dalam kesempatan berbeda, Ketua Asosiasi Penyamakan Kulit Indonesia (APKI) Sutanto Haryono mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik adanya perusahaan lokal yang memproduksi enzim, sebab enzim merupakan salah satu bahan baku vital dalam industri penyamakan kulit.

“Dalam proses penyamakan kulit, itu mutlak harus ada enzim. Kalau bisa diproduksi di dalam negeri akan bagus sekali karena bisa mensubstitusi impor. Selama ini hampir semuanya impor,” katanya.

Kepala Bidang Teknologi Biokatalis BPPT Edi Wahjono mengatakan bahwa pemanfaatan enzim bisa mereduksi 30%-50% penggunaan bahan kimia dalam proses penyamakan kulit.

“Ke depan, Rajawali [PT Rajawali Tanjungsari] malah minta supaya ini bisa ditingkatkan lagi, tentu enzimnya harus kami kembangkan lagi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper