Bisnis.com, KENDARI - Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla mengatakan pemerintah telah menargetkan Indonesia akan menjadi penghasil Kakao terbesar atau produsen kakao nomor satu di dunia.
"Dalam waktu lima tahun kedepan kita harus menjadi produsen kakao nomor satu di dunia. Selama ini kita masih menduduki peringkat ketiga dunia," kata Jusuf Kalla, saat memimpin rapat koordinasi pengembangan kakao bersama empat gubernur penghasil kakao se-Sulawesi di Kendari, Minggu (20/12/2015).
Menurut Jusuf Kalla, target itu bisa tercapai karena didukung oleh potensi luasan kawasan tanaman kakao di Indonesia sangat besar dibandingkan dengan negara lain.
"Potensi luasan tanaman kakao kita memang luas dari negara lain, namun hasil produksi kakao masih sedikit. Produktivitas Kakao Indonesia rata-rata hanya sekitar 400-500 kilogram per hektare, sementara negara lainnya seperti Pantai gading dan Ghana produktivitasnya di atas 500 kilogram per hektare," katanya.
Menurutnya, untuk menjadi produsen kakao nomor satu di dunia Indonesia harus bisa mencapai produktivitas kakao satu ton per hektare.
Wapres mengatakan upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk mencapai target itu dengan cara mengoptimalkan Gerakan Nasional Peningkatan Produksi Nasional dan Mutu Kakao (Gernas Kakao).
"Yang terpenting lagi adalah bagaimana cara kita memberikan memudahkan kepada petani kakao untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga ringan dari perbankan yang diberi kepercayaan untuk menyalurkan dana itu," katanya.
Empat Gubernur provinsi penghasil kakao di Sulawesi yang hadir dalam kesempatan itu adalah Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh, Gubernur Sulawesi Tenggah Longki Djanggola dan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam.
Pada rapat rakor kakao itu, hadir pula dua menteri terkait yakni Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman dan Menteri Perindustrian RI Saleh Husin, hadir pula beberapa bupati penghasil kakao di Sultra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Guyuran Insentif Jadi Angin Segar Industri Properti di 2025
3 jam yang lalu